Syahril Sabirin: Maju Kena Mundur Kena
Edisi: 41/29 / Tanggal : 2000-12-17 / Halaman : 15 / Rubrik : OPI / Penulis : , ,
BARU pertama kali ini dalam sejarah modern, seorang gubernur bank sentral yang berstatus tersangka kembali aktif bekerja sebagai biasa. Pada hari Rabu, 6 Desember 2000, tepat pukul 9.15 WIB, Syahril Sabirin dengan mantap menapakkan kakinya di lantai Gedung Bank Indonesia, Jalan M.H.Thamrin, Jakarta. Senyumnya mengembang. Di depannya, para karyawan BI menyambut dan menyalami, sementara banyak wartawan memberondong sang Gubernur dengan rentetan pertanyaan. "Saya siap dengan apa yang diputuskan DPR nanti. Kalaupun tidak menjabat, saya siap," ujarnya, seperti mempermaklumkan sebuah tekad.
Lima bulan berada dalam tahanan-empat bulan di rutan Kejaksaan Agung, satu bulan di rumah-telah menyebabkan jalan hidupnya berbeda. Sebagaimana umumnya bankir, Syahril adalah sosok profesional yang tidak terlalu mahir dalam bersilat kata. Dalam hal ini ia kalah dibandingkan dengan Miranda Goeltom atau Anwar Nasution. Ia pun tidak angker seperti umumnya gubernur bank sentral-Alan Greenspan, misalnya, yang tampak dingin, powerful, dan misterius. Padanya tidak ada yang sedemikian istimewa, sehingga dugaan bahwa ia akan menjadi pahlawan dalam semalam juga sulit diterima. Bahkan, tudingan Menteri Koordinator Perekonomian Rizal Ramli bahwa Syahril terlibat kasus…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Transparansi Bujet Informan
2007-11-18Menjadikan teroris sebagai informan harus disertai aturan jelas. perlu pengawasan anggaran yang ketat.
Kisruh Tabung Gas Pertamina
2007-11-18Pemerintah akhirnya menyetujui impor tabung gas. program konversi energi tak bisa ditunda.
Singkirkan Makelar Sumur Minyak
2007-11-25Harga minyak meroket, investor pun datang berebut. bagi yang mangkir, penalti harus dijatuhkan.