Taktik Menyelamatkan Gawang Kabinet

Edisi: 42/29 / Tanggal : 2000-12-24 / Halaman : 20 / Rubrik : LAPUT / Penulis : Dharmasaputra, Karaniya , Lebang, Tomi , Prasetya, Adi


TEKAD Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Ryaas Rasyid untuk mundur dari kabinet agaknya bulat sudah. Diperkirakan, sekitar awal Januari tahun mendatang ia akan mengumumkan pengunduran dirinya. "Itu hari baik. Saya akan datang ke Istana dan langsung menyerahkan surat pengunduran diri kepada Gus Dur," kata Ryaas, seperti dituturkan seorang kawan dekatnya kepada TEMPO, Senin kemarin. Surat itu sudah selesai didraf. Panjangnya enam halaman, diketik satu spasi. "Tapi itu masih harus direvisi. Terlalu panjang," katanya.

Seperti telah diberitakan TEMPO, sejak dua pekan lalu Menteri Ryaas memang serius menimbang niat untuk hengkang dari kabinet. Dia mengaku patah arang setelah berbagai langkahnya membenahi pemerintahan berturut-turut dimentahkan Presiden tanpa alasan yang jelas. Terobosannya melebur lembaga inspektorat dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) menjadi sebuah badan audit independen yang lebih bertenaga ditolak. Presiden juga mendadak kembali menceraikan Departemen Kehutanan dari Departemen Pertanian, yang keluar dari konsep perampingan kabinet yang disusunnya. Dan kekecewaannya memuncak ketika rencana pendirian Badan Otonomi Daerah di bawah Departemen Dalam Negeri dibatalkan begitu saja. (TEMPO, edisi 4 Desember 2000).

Banyak yang menyayangkan keputusan drastis arsitek undang-undang politik 1999 dan otonomi daerah yang fenomenal itu. Tapi tak sedikit juga yang menyokong langkahnya. Pada hari-hari ini banyak ulama Sulawesi Selatan, tempat asal Ryaas, mengiriminya pesan khusus. Isinya, dukungan atas pilihan sikapnya mundur dari kabinet. Salah satunya datang dari Kiai Haji Assegaf Puang Ramma, yang dikenal amat berpengaruh.

Lepas dari kabinet, Ryaas berencana kembali ke kampung halamannya di Sulawesi Selatan. Akhir Januari nanti, dia akan meresmikan perpustakaan besar yang dibangunnya sejak dua tahun lalu di kampungnya, Gowa. Berdiri di atas tanah seluas setengah hektare, taman bacaan ini memiliki 14 ribu judul buku. Setelah itu, dia akan terbang ke Amerika Serikat. Di sana…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

W
Willem pergi, mengapa Sumitro?; Astra: Aset nasional
1992-08-08

Prof. sumitro djojohadikusumo menjadi chairman pt astra international inc untuk mempertahankan astra sebagai aset nasional.…

Y
YANG KINI DIPERTARUHKAN
1990-09-29

Kejaksaan agung masih terus memeriksa dicky iskandar di nata secara maraton. kerugian bank duta sebesar…

B
BAGAIMANA MEMPERCAYAI BANK
1990-09-29

Winarto seomarto sibuk membenahi manajemen bank duta. bulog kedatangan beras vietnam. kepercayaan dan pengawasan adalah…