Krisis Politik Israel

Edisi: 42/29 / Tanggal : 2000-12-24 / Halaman : 54 / Rubrik : KL / Penulis : Sihbudi, Riza , ,


Riza Sihbudi*)
*)Ketua ISMES (Indonesian Society for Middle East Studies), Jakarta

ARIEL Sharon, tokoh garis keras Israel dan pemimpin Partai Likud, pernah bilang bahwa PM Ehud Barak (yang juga Ketua Partai Buruh) adalah pemimpin paling lemah dalam sejarah Israel. Karenanya, Barak "mudah dimanipulasi" oleh pemimpin Palestina, Yasser Arafat. Sharon menunjuk pada gagasan Barak untuk "membagi" kota suci Al-Quds (Yerusalem), yang bagian timurnya akan "diserahkan" kepada Palestina sedangkan bagian barat menjadi ibu kota Israel. Ide Barak itu, dalam pandangan Sharon, jelas "ahistoris" karena bertentangan dengan sejarah bangsa Israel yang bertekad menjadikan Yerusalem "ibu kota abadi" bagi negara Yahudi itu.

Sebagai seorang ideolog kaku yang memiliki reputasi anti-Arab/Palestina, wajar jika Sharon gusar dengan sikap Barak. Sebab itulah ia berusaha keras menjegalnya, dan untuk sementara Sharon sukses. Dengan melancarkan provokasinya, ia tidak hanya berhasil memorak-porandakan proses perdamaian Timur Tengah yang dengan susah payah diupayakan oleh Barak dan Presiden AS Bill Clinton dan sudah hampir mencapai titik keberhasilan, tapi Sharon pun sukses menjatuhkan Barak. Provokasi yang dilancarkan Sharon membangkitkan konflik berdarah berkepanjangan…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

O
OPEC, Produksi dan Harga Minyak
1994-05-14

Pertemuan anggota opec telah berakhir. keputusannya: memberlakukan kembali kuota produksi sebesar 24,53 juta barel per…

K
Kekerasan Polisi
1994-05-14

Beberapa tindak kekerasan yang dilakukan anggota polisi perlu dicermati. terutama mengenai pembinaan sumber daya manusia…

B
Bicaralah tentang Kebenaran
1994-04-16

Kasus restitusi pajak di surabaya bermula dari rasa curiga jaksa tentang suap menyuap antara hakim…