Pantai Indah Kapuk: Janji-janji Kosong Ciputra
Edisi: 05/31 / Tanggal : 2002-04-07 / Halaman : 59 / Rubrik : INVT / Penulis : Zulkifli, Arif
"Monyet tak akan berkurang. Saya akan lebih banyak menanam bakau, ketapang.... Jika kelak kerusakan lingkungan terbukti, saya siap dihadapkan ke meja hijau. Saya mempertaruhkan segalanya: nama baik, moral, bank guarantee."
-- (Ciputra)
SEPULUH tahun berlalu sejak hari itu: suatu siang di bulan September 1992. Ciputra, penggagas dan pengelola proyek Pantai Indah Kapuk (PIK), baru saja mengucapkan sumpahnya dalam sebuah seminar di Jakarta. Ia bersedia diadili jika perumahan elite di pantai utara Jakarta yang dibangunnya itu merusak lingkungan.
Tapi kini banyak yang tak mengingat janji itu--bahkan Ciputra pun tidak. "Saya tak pernah mengatakannya," ujarnya kepada TEMPO, Selasa malam pekan lalu.
Padahal, kerusakan lingkungan di Pantai Indah Kapuk selalu menjadi kambing hitam biang banjir. Ketika air bah menggulung Jakarta Februari lalu, perumahan itulah yang pertama kali dituding sebagi terdakwa. Juga sewaktu Jalan Tol Sedyatmo menuju Bandara Soekarno-Hatta terendam. "Sejak kecil saya sering melihat banjir di Kapuk, tapi tak pernah separah ini," kata Wagimin, pensiunan tentara penduduk asli Kapuk Muara, saat itu.
Hari ini Wagimin mungkin sudah lupa dengan ketakjubannya--seperti Ciputra lupa pada sumpahnya. Air telah surut. Panas mulai mencabik kulit. Badan peneliti cuaca Amerika Serikat meramal El-Nino yang mengundang kemarau akan menyerbu pada Juni ini. Badan Meteorologi dan Geofisika juga mengingatkan, Maret ini Jakarta memasuki musim kering yang digambarkan bakal panjang dan kerontang.
Panas, kemarau, kekeringan, rupanya segera menghapus ingatan orang tentang banjir dan janji-janji. Dalam "demam" kemarau yang meraja seperti itu, membicarakan dosa Pantai Indah Kapuk memang seperti kurang terasa urgensinya. Tapi penelusuran TEMPO selama sebulan penuh menunjukkan sejumlah keganjilan yang gawat, mulai dari janji kosong Ciputra, lahan pengganti yang ternyata tak pernah ada, hingga nama-nama pemegang saham yang mengejutkan.
Pantai Indah Kapuk lahir dari mimpi Ciputra tentang segi tiga wisata dan komersial antara Ancol, Kapuk, dan Kepulauan Seribu. Dengan taman wisata di Ancol dan Pulau Seribu serta kota pantai yang mewah di Kapuk, segi tiga ini bisa menjadi tambang emas yang tak akan kering. "Proyek ini akan mendatangkan devisa," kata Ciputra, yang entah bagaimana menghitungnya, seperti yakin Pantai Kapuk akan menjerat wisatawan asing.
Berbekal mimpi itu, Ciputra mendesain sebuah kota baru…
Keywords: Sejarah Reklamasi, Pantai Indah Kapuk, Ciputra, 
Artikel Majalah Text Lainnya
Muslihat Cukong di Ladang Cepu
2008-01-13Megaproyek pengeboran di blok cepu menjanjikan fulus berlimpah. semua berlomba mengais rezeki dari lapangan minyak…
Terjerat Suap Massal Monsanto
2008-02-03Peluang soleh solahuddin lolos dari kursi terdakwa kejaksaan agung kian tertutup. setumpuk bukti aliran suap…
Hijrah Bumi Angling Dharma
2008-01-13Blok cepu membuat bojonegoro tak lagi sepi. dari bisnis remang-remang hingga hotel bintang lima.