'teater' Sepanjang Jalan Harajuku
Edisi: 42/29 / Tanggal : 2000-12-24 / Halaman : 90 / Rubrik : LAY / Penulis : Suyono, Seno Joko , ,
PADA suatu pagi Minggu di Harajaku, saat matahari baru merekah. Tak jauh dari pintu gerbang Kuil Meijijingu, kuil Shinto terbesar di Tokyo, puluhan anak muda (hampir semua wanita) berdandan warna-warni dengan tema kostum bak sosok dalam dongeng. Ada yang berkostum peri, seperti cenayang, pokoknya dari negeri antah-berantah. Tiba-tiba saja, kita, di dunia yang nyata, seolah memasuki sebuah dunia dongeng di atas jalanan. Dandanan mereka tak tak kalah imajinatif dengan kostum aktor di panggung-panggung opera musikal.
Mereka tak hanya datang dari Tokyo, tetapi dari berbagai pelosok di luar Tokyo. Kelakuannya, entah mengapa, kok ya mirip tingkah para aktor kabuki yang sebelum naik panggung memiliki keterampilan merias diri sendiri. Ketika jarum jam menunjukkan pukul 10 pagi, para "aktor jalanan" ini duduk-duduk jongkok, cuek mendempul wajahnya dengan bedak putih, setelah sebelumnya mereka ganti…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Saat Perempuan Tak Berdaya
2007-12-16Tidak ada senyum, apalagi keceriaan. tidak ada pula musik yang terdengar di film ini. dari…
Perjamuan Da Vinci
2006-05-28Bermula dari novel, lalu bermetamorfosis ke dalam film. di kedua bentuk itu, the da vinci…
YANG KONTROVERSIAL
2006-05-28Dan brown mengemukakan teori bahwa yesus mempercayai maria magdalena sebagai pemangku ajaran kristiani yang utama,…