Dari Kacamata Sang Perancang

Edisi: 42/29 / Tanggal : 2000-12-24 / Halaman : 104 / Rubrik : PWR / Penulis : , ,

* Iwan Tirta

PERANCANG yang dikenal mengkhususkan diri dengan bahan batik ini mulai mendesain motif batiknya pada 1961. Ia tak sembarangan menggambar motif batik. Iwan melakukan riset beragam kain dari berbagai daerah di Jawa dan luar Jawa. Juga motif dari luar negeri, misalnya Eropa.

Pria kelahiran Blora, Jawa Tengah, ini rupanya tidak begitu sreg bila rancangan busana batiknya dimasukkan ke dalam fashion. "Fashion itu konsep Barat, sedangkan batik itu seni dan budaya kita," katanya. Bahkan, batik Indonesia berbeda dengan batik Malaysia. "Isen-isen yang mengisi motif batik kita ada titik-titik, ada kriwel-kriwel, yang di batik Malaysia tidak ada," ungkapnya.

Pada saat ini, Iwan menekankan busana pria saja, sedangkan untuk wanitanya hanya aksesorinya. Selain merancang busana batik, Iwan menciptakan lukisan batik, hiasan dinding batik, taplak batik, dan selendang batik. Bahan yang dipakainya katun, sutra alam, dan sutra impor.

Iwan bekerja sama dengan perancang Indonesia seperti Chossy Lattu, Samuel Watimena, dan Edward Hutabarat. Ia tak mengekspor hasil produksinya karena ciptaannya khusus untuk kalangan atas dan mahal. Pembeli mode yang mahal, kata pria berkemeja batik dan bercelana panjang hitam ini, ya, orang Indonesia yang kaya-raya.

Mahal? Lihat saja batik-batik yang dipajang di rumahnya. Harga kemeja batik berbahan sutra antara Rp 2,5 juta dan Rp 5 juta. Yang katun antara Rp 250 ribu dan Rp 1 juta.

Bagaimana…

Keywords: -

---

Foto Terkait