Derita Martina Di Tangan Majikan

Edisi: 41/29 / Tanggal : 2000-12-17 / Halaman : 125 / Rubrik : HK / Penulis : Riyanto, Agus S. , Petebang, Edi ,


MARTINA bukanlah Inem, sang pelayan seksi bernasib mujur. Dia pendiam, anak keluarga petani. Setelah tiga tahun bekerja sebagai pembantu rumah tangga, ternyata Martina tak jua emperoleh gaji untuk bisa menebus ijazah SD yang sudah lama ditinggalkannya. Dia cuma menerima upah berupa visum et repertum, yang mencatat berbagai luka di sekujur tubuhnya akibat kekerasan beruntun.

Tentu nasib Martina jauh berbeda dengan Inem, kendati cuma di film. Nestapanya berawal dari tawaran bekerja di rumah keluarga Senior Superintenden Jhonny Anyiem, kini 51 tahun. Waktu itu tahun 1994. Martina gembira menerima pekerjaan berupah Rp 30 ribu per bulan itu. Maklum, perempuan yang sekarang berusia 21 tahun itu harus menghidupi tiga adiknya di Desa Mobui, Sanggau, Kalimantan Barat. Ibunya sudah meninggal, sementara ayahnya menikah lagi.

Pada Juni 1995, Jhonny pindah…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

V
Vonis Menurut Kesaksian Pembantu
1994-05-14

Tiga terdakwa pembunuh marsinah dijatuhi hukuman 12 tahun penjara. pembela mempersoalkan tak dipakainya kesaksian yang…

H
Hitam-Hitam untuk Marsinah
1994-05-14

Buruh di pt cps berpakaian hitam-hitam untuk mengenang tepat satu tahun rekan mereka, marsinah, tewas.…

P
Peringatan dari Magelang
1994-05-14

Seorang pembunuh berencana dibebaskan hakim karena bap tidak sah. ketika disidik, terdakwa tidak didampingi penasihat…