Panggung Oscar Yang Lebih Luas

Edisi: 05/31 / Tanggal : 2002-04-07 / Halaman : 126 / Rubrik : FL / Penulis : Pareanom, Yusi Avianto , ,

MALAM itu, sepekan silam, jutaan mata menyaksikan sebuah peristiwa dramatik. Teatrikal! Pesta akbar Academy Awards ke-74 tidak hanya bersejarah karena untuk pertama kali para warga film dunia memasuki gedung Kodak Theatre, Hollywood, yang dirancang khusus bagi perayaan tahunan ini, tetapi lebih lagi karena kali ini para warga perfilman Hollywood Afro-American melalap deretan Piala Oscar tahun ini.

Momen paling mencolok terlihat saat Halle Berry naik panggung, yang sesenggukan ketika menerima Oscar sebagai aktris terbaik. Semula, tepuk tangan mengalir deras mengikuti langkahnya. Sulit untuk tak hanyut dalam haru biru sang aktris yang memang luar biasa ini. Namun, ketika kata-kata Berry menderas, ia mulai bikin cemas.

Pada dasarnya Berry menyatakan kemenangannya datang berkat kerja keras aktris wanita Afro-Amerika yang telah merintis jalan tapi tak pernah menang sebelumnya. Lantas, ia berterima kasih pada ibunya. Kamera televisi segera menyorot Judith Hawkins, ibu Berry, yang ternyata berkulit putih.

Dengan perkataannya, Berry seolah mereduksi dirinya sebagai representasi dari aktris yang terpilih bukan karena kemampuan atau potensi dirinya, melainkan karena warga Afro-Amerika sudah lama tak meraih penghargaan Oscar. Berry, yang meraih penghargaan lewat perannya dalam film Monster's Ball ini, seolah tak yakin dengan keaktorannya sendiri. Denzel Washington, peraih gelar aktor terbaik lewat Training Day, tak sehisteris Berry dalam memberikan sambutan.…

Keywords: -

---

Foto Terkait