Beda Boleh, Tapi Jangan Bentrok

Edisi: 40/29 / Tanggal : 2000-12-10 / Halaman : 12 / Rubrik : MON / Penulis : Wicaksono , ,


GEDUNG MPR/DPR, Senayan, Jakarta, nyaris menjadi Padang Kurusetra sepanjang dua pekan silam. Kelompok massa pendukung dan penentang Presiden Abdurrahman Wahid hampir berperang terbuka dan menjadikan halaman rumah wakil rakyat itu sebagai medan unjuk otot.

Bentrokan nyaris pecah karena kelompok massa yang berseberangan itu membawa aspirasi berbeda. Massa anti-Abdurrahman melakukan unjuk rasa mendesak Presiden mundur karena dianggap tak bisa mengelola pemerintahan. Sedangkan massa yang pro-Abdurrahman menilai sebaliknya. Untunglah polisi keburu melerai sehingga korban tak perlu jatuh.

Insiden Senayan sejatinya ekor dari perseteruan Presiden Abdurrahman Wahid dengan lawan-lawan politiknya di parlemen. Politisi DPR yang dimotori oleh Poros Tengah, Golkar, dan sebagian anggota PDI-P menilai Abdurrahman telah melakukan banyak kesalahan sehingga kekuasaannya perlu distop. Konflik itu lalu merembet ke tingkat akar rumput, massa pendukung kelompok masing-masing, bahkan sampai ke kota lain. Di Surabaya, misalnya, ratusan massa pendukung Presiden Abdurrahman Wahid turun ke jalan. Massa aksi yang…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

H
Habibie Tak Layak Dicalonkan
1999-03-15

Publik melihat kasus rekaman telepon habibie-ghalib sebagai skandal politik. mereka menuntut pertanggungjawaban habibie dan menolak…

R
REFERENDUM UNTUK TIMOR LESTE
1999-02-15

Mayoritas responden keberatan melepas tim-tim. referendum sebagai jalan keluar. keberhasilan indoktrinisasi orde baru?

A
Antara Perkosaan dan Pelecehan Seksual
1998-10-03

Sebagian besar responden percaya perkosaan massal terjadi pada bulan mei lalu di jakarta. menunrt mereka…