'borobudurgate', Peluru Terakhir Tommy

Edisi: 39/29 / Tanggal : 2000-12-03 / Halaman : 20 / Rubrik : LAPUT / Penulis : P., Johan Budi S., Prasetya, Adi , Pudjiarti, Hadriani


SESUDAH Tommy Soeharto dinyatakan buron sejak 6 November 2000, polisi terlihat mulai sibuk beraksi. Pekan lalu, tidak hanya istri dan keluarganya, bahkan tukang sate-kebetulan, namanya mirip artis sinetron: Dede Yusuf-langganan terpidana kakap itu pun diperiksa.

Tidak hanya itu. Rumah milik orang-orang yang dianggap punya hubungan kerabat ataupun pertemanan dengan sang buron ikut pula digeledah. Pendek kata, lubang semut pun, jika pernah didatangi Tommy, akan diperiksa oleh penegak hukum.

Hasilnya? Nah, ini masalahnya: nihil.

Tempat persembunyian terpidana kelas gajah itu tetap tidak bisa diendus. Di sisi lain, mulai timbul dugaan, kerja keras penegak hukum itu hanya sekadar pemuas hati masyarakat. "Sangat tidak masuk akal orang setenar Tommy hilang begitu saja tanpa diketahui aparat," ujar Alvin Lie. Anggota DPR dari Partai Amanat Nasional itu berkeyakinan bahwa baik Jaksa Agung maupun Kepala Kepolisian RI sebenarnya mengetahui di mana buron itu berada.

Di tengah polemik raibnya Tommy Soeharto, beredar kabar bahwa ia sebelumnya telah menjalin hubungan "gelap" dengan Presiden Abdurrahman Wahid. Bahkan, Gus Dur mengaku telah bertemu dengan terpidana kasus korupsi itu pada awal Oktober silam. "Ia minta agar putusan kasasi Mahkamah Agung itu ditinjau kembali," ujarnya kepada pers, dua pekan silam.

Pengakuan itu tak pelak melahirkan prasangka. Tudingan tidak sedap pun mengarah kepada Presiden bahwa telah terjadi "perselingkuhan" antara dia dan Tommy.

Belum terjawab benar kecurigaan adanya permainan itu, tiba-tiba, salah seorang pengacara Tommy, Elza Syarief, melontarkan pernyataan yang mengejutkan. "Ada tawar-menawar antara Gus Dur dan Tommy saat mereka bertemu di Hotel Borobudur," tuturnya kepada pers, Kamis pekan silam.

Elza pun…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

W
Willem pergi, mengapa Sumitro?; Astra: Aset nasional
1992-08-08

Prof. sumitro djojohadikusumo menjadi chairman pt astra international inc untuk mempertahankan astra sebagai aset nasional.…

Y
YANG KINI DIPERTARUHKAN
1990-09-29

Kejaksaan agung masih terus memeriksa dicky iskandar di nata secara maraton. kerugian bank duta sebesar…

B
BAGAIMANA MEMPERCAYAI BANK
1990-09-29

Winarto seomarto sibuk membenahi manajemen bank duta. bulog kedatangan beras vietnam. kepercayaan dan pengawasan adalah…