Mereka Tak Betah Di 'taman Kanak-kanak'

Edisi: 40/29 / Tanggal : 2000-12-10 / Halaman : 26 / Rubrik : NAS / Penulis : Dharmasaputra, Karaniya , Pudjiarti, Hani , Anom, Andari Karina

BADAI tengah berpusar kencang di dalam kabinet Abdurrahman Wahid. Sejak dua pekan lalu, kata seorang menteri yang minta tak disebut namanya, setidaknya ada tiga anggota kabinet yang sedang menimbang niat untuk segera mengundurkan diri. Waktunya diperkirakan sehabis Lebaran nanti. Mereka adalah Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Ryaas Rasyid, Menteri Koordinator Politik, Sosial, dan Keamanan Susilo Bambang Yudhoyono, serta Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Yusril Ihza Mahendra. "Sangat mungkin langkah ini diikuti beberapa menteri lain," katanya.

Jika benar, inilah guncangan paling serius sepanjang masa pemerintahan Abdurrahman. Ketiganya adalah arsitek pembangun fondasi kabinet sekarang. Yudhoyono dan Ryaas adalah anggota Tim Tiga yang dipercaya Presiden menyusun struktur kabinet sehabis sidang tahunan, Agustus lalu. Bersama Ryaas, Yusril juga menyiapkan draf Keputusan Presiden No. 121/1999 tentang penugasan presiden kepada wakil presiden untuk mengurus teknis pemerintahan.

Di antara mereka, Menteri Ryaaslah yang paling serius. Tekadnya sudah bulat. Hal ini dibenarkan seorang kawannya, Profesor Sofian Effendi, mantan kepala Badan Administrasi Kepegawaian Nasional. "Benar, saya juga mendengarnya. Dia sudah capek, tak tahan lagi dengan kinerja pemerintahan seperti ini," katanya.

Ada beberapa peristiwa belakangan yang menyebabkan Ryaas patah arang. Berbagai langkahnya membenahi pemerintahan berturut-turut dimentahkan Presiden tanpa alasan yang jelas. Terobosannya melebur lembaga inspektorat dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) menjadi sebuah badan audit…

Keywords: -

---

Foto Terkait