Yang Tersapu 'galodo'
Edisi: 40/29 / Tanggal : 2000-12-10 / Halaman : 32 / Rubrik : NAS / Penulis : P., Johan Budi S., Febrianti ,
TIDAK biasanya Seli dan Neneng sejak pagi merengek terus kepada ayahnya, Adrison. Kakak-beradik itu minta dibelikan baju dengan warna dan model yang sama. Tidak tega melihat buah hatinya menangis, lelaki warga Desa Talawi, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatra Barat, itu bergegas membelikannya, Jumat dua pekan lalu.
Melihat sang Ayah pulang membawa pesanan, Seli dan Neneng tampak gembira. Baju itu pun lantas dipakai. Entah mengapa, bocah berumur tujuh dan empat tahun itu tidak mau lepas dengan barang barunya itu. Bahkan, malam hari saat tidur pun mereka menolak disuruh ganti. Keanehan itu ditangkap Adrison sebagai hal yang lumrah dilakukan anak-anak.
Rupanya, baju kembar itu permintaan terakhir Seli dan Neneng. Galodo-sebutan warga Sumatra Barat untuk bencana tanah longsor-yang terjadi pagi keesokan harinya menyeret dan menenggelamkan dua bocah yang masih mengenakan pakaian baru itu. Begitu cepat musibah datang, Adrison tak sempat menolong buah perkawinannya dengan Martini itu.
"Sekitar pukul 6.30 pagi saya mendengar suara gemuruh dan letusan cukup…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?