Kecemasan Nasional Singapura
Edisi: 40/29 / Tanggal : 2000-12-10 / Halaman : 152 / Rubrik : KL / Penulis : Heryanto, Ariel , ,
Ariel Heryanto*)
*)Penulis pernah menjadi TKI di Singapura (1996-2000)
LABRAKAN Gus Dur pada elite politik Singapura terbilang keras untuk ukuran seorang kepala negara berbicara tentang tetangganya dalam suasana damai. Yang barangkali kurang disadari banyak orang, juga di Indonesia, kritik itu terasa lebih keras bagi masyarakat Singapura daripada yang dibayangkan dunia luar.
Dalam soal kritik, Singapura termasuk sangat peka dibandingkan dengan tetangganya seperti Indonesia, Thailand, atau Filipina. Namun, kepekaan ini menjadi salah satu bagian dari beberapa kontradiksi Singapura. Walau publik Singapura terbilang sangat peka, perilaku sehari-hari orang Singapura tidak serba lemah-gemulai, penuh basa-basi, dan unggah-ungguh.
Orang asing sering heran menyaksikan perilaku orang Singapura di tempat publik. Mereka tidak jahat, tapi cara mereka menyatakan sikapnya bisa terkesan kasar bagi yang tidak terbiasa. Ini mirip dengan stereotip beberapa kelompok masyarakat di Indonesia, termasuk di daerah asal-usul saya, Jawa Timur.
Ada anekdot tentang orang di sekitar wilayah keraton Jawa yang sangat halus, sampai-sampai mereka mampu menikam teman dari belakang dengan lembut dan tersenyum. Kalau disumpahi orang Jawa Timur dengan kata-kata jorok, begitu menurut anekdot ini, orang Jawa Tengah menjawab dengan santun sambil membungkuk, "Sami-sami" ("sama-sama, kau juga"). Kita bisa bikin anekdot yang sebaliknya. Di Singapura atau Jawa Timur, orang bisa kedengaran marah-marah walau sedang berusaha menolong.
Orang Jawa Timur bisa hangat, romantis, dan jujur, tapi jangan terlalu banyak berharap mereka suka berbasa-basi. Mengapa? Konon karena di sana tidak ada kebudayaan keraton, atau warisannya. Budaya rakyat jelata yang menonjol dengan gamblang ke ruang publik: kasar, blakblakan, dan langsung. Itu berbeda dengan suasana pergaulan Jawa Tengah di sebelah baratnya, atau Bali di timurnya. Kedua wilayah yang belakangan ini kuyup dengan budaya adiluhung kaum bangsawan dan pangeran. Gaya bergaul yang anggun juga dapat dijumpai di…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
OPEC, Produksi dan Harga Minyak
1994-05-14Pertemuan anggota opec telah berakhir. keputusannya: memberlakukan kembali kuota produksi sebesar 24,53 juta barel per…
Kekerasan Polisi
1994-05-14Beberapa tindak kekerasan yang dilakukan anggota polisi perlu dicermati. terutama mengenai pembinaan sumber daya manusia…
Bicaralah tentang Kebenaran
1994-04-16Kasus restitusi pajak di surabaya bermula dari rasa curiga jaksa tentang suap menyuap antara hakim…