Debitor Miskin Atau Berlagak Miskin?
Edisi: 37/29 / Tanggal : 2000-11-19 / Halaman : 17 / Rubrik : OPI / Penulis : , ,
Kasus pembelian 12,92 persen saham QAF oleh Grup Salim jelas merupakan kontroversi. Di satu sisi Grup Salim, kabarnya, harus merogoh kocek cukup dalam agar dapat membeli saham QAF; di sisi lain kelompok usaha ini masih berutang sekitar Rp 52 triliun kepada pemerintah Republik Indonesia. Lalu timbullah pertanyaan: mengapa hal itu tidak bisa dicegah; mengapa debitor kakap seperti Salim tidak dilarang membeli asetnya kembali sebelum semua utangnya dilunasi?
Perlu dijelaskan di sini bahwa 12,92 persen dari 24,2 persen saham QAF itu termasuk dalam aset PT Holdiko Perkasa-yang membawahkan sejumlah perusahaan milik Grup Salim yang dijaminkan ke BPPN. Sebelum pembelian saham QAF,…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Transparansi Bujet Informan
2007-11-18Menjadikan teroris sebagai informan harus disertai aturan jelas. perlu pengawasan anggaran yang ketat.
Kisruh Tabung Gas Pertamina
2007-11-18Pemerintah akhirnya menyetujui impor tabung gas. program konversi energi tak bisa ditunda.
Singkirkan Makelar Sumur Minyak
2007-11-25Harga minyak meroket, investor pun datang berebut. bagi yang mangkir, penalti harus dijatuhkan.