Ida Bagus Sudjana: "deptamben Penuh Dengan Mafia"
Edisi: 38/29 / Tanggal : 2000-11-26 / Halaman : 38 / Rubrik : WAW / Penulis : , ,
PADA usia 39 tahun, Ida Bagus Sudjana memimpin sebuah pasukan dalam Operasi Seroja-yang menandai masuknya TNI ke wilayah Timor Timur-pada 1975. Dilingkungi hutan tipis yang membungkus bukit-bukit meranggas di ujung Pulau Timor, Sudjana terperangah oleh hawa perang yang memilukan. Ia menyaksikan Fretilin menembaki pasukan payung yang belum lagi mendarat: "Mereka seperti burung yang mati di udara, melayang berputar-putar dalam parasut yang membawa tubuh tanpa nyawa," ujarnya kepada TEMPO dengan wajah melankolis. Letnan jenderal purnawirawan ini masih mengingat baik setiap detail peristiwa seperempat abad silam itu.
Sejak kanak-kanak, Ida Bagus Sudjana memang terlatih mengamati detail. Lahir dari sebuah keluarga Hindu Brahmana, ia lebih kerap mengukir ketimbang menekuni kitab-kitab keagamaan. Ayahnya tekun mengajari ia mengukir-selepas keduanya menjelajahi Pantai Sanur untuk mencari ikan. Beberapa ukiran Sudjana bisa disaksikan di Museum Le Majeur, Sanur, sampai hari ini. Tapi dunia Brahmana ataupun kesenian mengukir tidak tumbuh bersama Sudjana. Orang Bali ini memilih jalan ksatria: ia menjadi tentara dan berhasil menjadi perwira bintang tiga. "Saya selalu ingin menjadi tentara, bukan birokrat," ujarnya.
Toh, dunia birokratlah yang kemudian melambungkan namanya-baik dalam nuansa positif maupun sebaliknya. Pada 1993, ia memimpin Departemen Pertambangan dan Energi (Deptamben)-menggantikan Ginandjar Kartasasmita. Dan Sudjana tiba-tiba harus menghadapi sejumlah proyek raksasa berindikasi korupsi dan nepotisme. Presiden Soeharto memintanya membersihkan Deptamben. Tapi sederet nama penting di lingkaran elite kekuasaan yang terlibat dalam proyek-prorek berskala triliunan rupiah itu-Balongan, Busang, Bukit Asam-membuat permintaan sang Presiden tak mudah dilakukan.
Sudjana sendiri tidak bebas dari tudingan. Audit Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) mencatat dia terlibat dalam kasus proyek listrik swasta Paiton. Ia juga dituduh mengalirkan uang pertambangan batu bara PT Bukit Asam ke rekening pribadinya. Anaknya, Dharma Yoga, dikabarkan mendapat jatah proyek dalam kasus Busang, Kalimantan Timur. Kasus ini menghebohkan-bukan cuma dipicu rebutan lahan di antara anak-anak Pak Harto. Berita tentang kandungan emas Busang yang luar biasa-dan kemudian terbukti palsu-berhasil merontokkan saham-saham raksasa pertambangan dunia seperti Barrick dan Bre-X. Sudjana membantah semua tuduhan itu.
Turun dari kursi Menteri Pertambangan dan Energi (Mentamben) pada 1998, Sudjana membuat berita besar tatkala menyebut sejumlah nama yang harus bertanggung jawab dalam proyek Balongan di hadapan DPR, antara lain Ginandjar Kartasasmita. Segala kiprah Sudjana selama menjadi Mentamben memang kerap bertentangan dengan Ginandjar-yang ia gantikan posisinya. Berbagai proyek yang diperoleh sejumlah pengusaha pada masa Ginandjar-seperti Bakrie dan Fadel Muhammad-dengan enteng diputus oleh Sudjana dengan alasan berindikasi kolusi.
Perseteruannya dengan Ginandjar kian mencuat dalam kasus proyek Gedung Migas Center. Sudjana menyebut itulah kontrak paling buruk yang pernah dilihatnya. Perseteruan dengan beberapa lawannya berlanjut ke pengadilan: Fadel Muhammad (Fadel menuduh Sudjana terlibat korupsi dan kolusi dalam proyek PLN Patuha), Bondan Winarno (yang menulis beberapa hal miring tentang Sudjana dalam kasus Busang), dan Muchyar Yara (pengacara Ginandjar Kartasasmita yang menuding Sudjana gemar membolak-balik fakta). Ia memenangkan semua gugatan ini. "Tuhan telah menunjukkan kebenaran," komentarnya ketika mengalahkan Fadel, akhir Oktober silam.
Dan pekan lalu, di tengah riuh berita pemanggilan mantan Direktur Pertamina Faisal Abda'oe serta Roosano Barrack-Direktur PT Trihasta Bimanusa Tunggal-oleh Kejaksaan Agung, Ida Bagus Sudjana memberikan sebuah wawancara khusus kepada…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Kusmayanto Kadiman: Keputusan PLTN Harus Tahun Ini
2007-09-30Ada dua hal yang membuat menteri negara riset dan teknologi kusmayanto kadiman hari-hari ini bertambah…
Bebaskan Tata Niaga Mobil
1991-12-28Wawancara tempo dengan herman z. latief tentang kelesuan pasar mobil tahun 1991, prospek penjualan tahun…
Kunci Pokok: Konsep Pembinaan yang Jelas
1991-12-28Wawancara tempo dengan m.f. siregar tentang hasil evaluasi sea games manila, dana dan konsep pembinaan…