Urusan Ranjang Pegawai Negeri

Edisi: 37/29 / Tanggal : 2000-11-19 / Halaman : 70 / Rubrik : SEL / Penulis : , ,


Diyakini sebagai pelindung bagi para istri pegawai negeri, Peraturan Pemerintah 10 diberlakukan sejak 1983. Isinya, melarang poligami dan mempersulit perceraian. Namun, 17 tahun kemudian peraturan itu diperdebatkan kembali hampir bersama dengan maraknya pemberitaan tentang selingkuh Presiden Abdurrahman Wahid dengan Aryanti. Efektifkah peraturan itu melindungi perempuan? Dan haruskah negara campur tangan dalam urusan pribadi?

BANYAK perempuan tidak hanya mengingat 21 April sebagai hari lahirnya Kartini-pendekar emansipasi wanita. Sejak 1983, tanggal itu memiliki makna lain pula: tonggak lain kemenangan kaum perempuan khususnya para istri pegawai negeri. Pada tanggal itu Presiden Soeharto meresmikan masa berlakunya Peraturan Pemerintah Nomor 10, sebuah peraturan yang didesakkan oleh istri-istri pejabat tinggi, termasuk Nyonya Tien Soeharto. "Kini payung perlindungan buat mereka semakin kukuh," kata Ketua Dharma Wanita DKI Jakarta pada waktu itu, Soeprapti Soeprapto.

Peraturan itu memang dibuat khusus bagi para pegawai negeri, dan pada prinsipnya mencakup dua hal: melarang praktek poligami dan mempersulit proses perceraian-dua-duanya merupakan praktek lazim dan sah menurut Islam, agama terbesar di negeri ini. "Peraturan itu memang dibutuhkan," kata H.S.A Wahid Hasyim, Ketua Muslimat NU pada waktu itu. "Bahkan kalau bisa bukan hanya untuk pegawai negeri, tapi untuk semua orang."

Tujuh belas tahun kemudian bulan-bulan ini, "kemenangan kaum perempuan" itu diperdebatkan kembali-justru oleh para perempuan sendiri. Kontroversi muncul dua bulan terakhir, hampir bersamaan dengan maraknya isu perselingkuhan Abdurrahman Wahid dan Aryanti, kasus yang diduga terjadi jauh sebelum Abdurrahman Wahid jadi presiden. Khofifah Indar Parawansa, Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan, menyatakan bahwa PP 10 itu sebaiknya dicabut saja. "Peraturan itu menjadi pelindung tapi sekaligus bumerang," kata Khofifah. Namun, suara menentang tak kurang lantangnya, antara lain datang dari Ibu…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

Z
Zhirinovsky, Pemimpin dari Jalanan
1994-05-14

Vladimir zhirinovsky, ketua partai liberal demokrat, mencita-citakan terwujudnya kekaisaran rusia yang dulu pernah mengusai negara-negara…

J
Janji-Janji dari Nigeria
1994-03-12

Di indonesia mulai beredar surat-surat yang menawarkan kerja sama transfer uang miliaran rupiah dari nigeria.…

N
Negeri Asal Surat Tipuan
1994-03-12

Republik federasi nigeria, negeri yang tak habis-habisnya diguncang kudeta militer sejak merdeka 1 oktober 1960.…