Seni Patung Yang Tertidur

Edisi: 38/29 / Tanggal : 2000-11-26 / Halaman : 97 / Rubrik : SR / Penulis : Fadjri, Raihul , ,


ALI Umar, seorang seniman patung, duduk di teras lobi Hotel Natour Garuda, Yogyakarta. Di sebelahnya tergeletak tas belanja berisi delapan patung kecil dari kayu jati dalam berbagai bentuk. Harganya sangat miring, hanya Rp 200 ribu. Dalam sekejap, patung kecil itu pindah tangan ke kolektor. "Ini bukan patung sebenarnya. Hanya untuk cari makan," ujar Umar. Pematung kelahiran Pariaman, Sumatra Barat, ini mengaku tak berharap dari Pameran Patung 2000, yang digelar Asosiasi Patung Indonesia pada 11-15 November lalu di Yogyakarta. Pesimisme Ali Umar tak berlebihan karena dalam pameran ini hanya satu karya yang terjual.

Ali Umar adalah pematung yang lebih jujur menyikapi realitas seni patung, dengan cara "mengasong" untuk menyambung hidup dan membuat karya seni patung. Dari uang receh itu,…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

D
Dunia Kanak-Kanak dalam Dua dan Tiga Dimensi
1994-04-16

Pameran faizal merupakan salah satu gaya yang kini hidup di dunia seni rupa yogyakarta: dengan…

Y
Yang Melihat dengan Humor
1994-04-16

Sudjana kerton, pelukis kita yang merekam kehidupan rakyat kecil dengan gaya yang dekat dengan lukisan…

P
Perhiasan-Perhiasan Bukan Gengsi
1994-02-05

Pameran perhiasan inggris masa kini di galeri institut kesenian jakarta. perhiasan yang mencoba melepaskan diri…