Cekal Ala Medan
Edisi: 14/21 / Tanggal : 1991-06-01 / Halaman : 23 / Rubrik : NAS / Penulis :
ZAINUL Azhar, 23 tahun, termangu di teras kantor Imigrasi, Jalan Gatot
Subroto, Medan. Waktu itu matahari persis di ubun-ubun. Bukan hanya karena
hawa terik itu yang membuat keringatnya berlelehan. Tapi juga karena paspor
lulusan STM ini tak kunjung keluar. Padahal ia telah mengurusnya sejak dua
pekan lalu.
; Ia rupanya tak seberuntung pasangan uanya, Masudi, 62 tahun, dan Sumiati, 60
tahun. Paspor kedua orang ini justru sudah keluar seminggu sebelumnya. Zainul
ikut menunggu tibanya paspor karena ia memang diajak suami-istri yang buta
aksara itu melancong ke Malaysia. Masudi, yang baru kali ini ke sana, punya
anak di Malaysia. "Jadi, saya semacam pandulah?" kata Zainul. Diramalkan,
paspor Zainul memang tak akan keluar. Apalagi…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?