Vila Liar Para Jenderal?
Edisi: 52/30 / Tanggal : 2002-03-03 / Halaman : 20 / Rubrik : LAPUT / Penulis : Wicaksono, Wiyana, Dwi ,
GUBERNUR DKI Jakarta Sutiyoso menyerah juga akhirnya. Bangunan miliknya yang terletak di Citamiang di Desa Tugu Utara, Cisarua, Jawa Barat, dibongkar Sabtu pekan lalu. Pembongkaran dilakukan oleh 12 pria menggunakan palu dan linggis, disaksikan oleh Kepala Desa Jajat Sudrajat serta penduduk setempat. "Saya diberi tahu oleh utusan Pak Sutiyoso sendiri, yang datang kemarin memerintahkan pembongkaran bangunan," kata Jajat Sudrajat.
Pembongkaran itu memuncaki heboh yang terungkap pekan lalu. Sutiyoso ketahuan memiliki rumah di atas tanah eks perkebunan. Padahal, dialah yang paling kencang berteriak bahwa penyebab banjir bandang yang menenggelamkan sebagian Jakarta awal Februari lalu adalah pembangunan vila-vila di Puncak.
Menurut Jajat, rumah panggung Sutiyoso itu dibangun tanpa surat izin mendirikan bangunan (IMB) pada 1996, semasa menjabat sebagai Komandan Korem 061/Suryakencana, Bogor. Kompleks bangunan seluas hampir satu hektare milik Sutiyoso itu berada di atas lahan negara eks Perkebunan Ciliwung. Lokasinya di atas bukit setinggi 800 meter di atas permukaan laut, tujuh kilometer dari tepi jalan raya Jakarta-Puncak. Ada jalan beraspal menuju ke sana, dengan tanjakan cukup tajam. Bangunan dikelilingi taman dan kolam yang tertata rapi, juga pohon pinus dan palem.
Kompleks itu terdiri dari satu bangunan utama, satu bangunan tambahan, kolam ikan, lapangan basket, kebun anggrek, dan kebun bunga. Bangunan utamanya adalah rumah panggung berbentuk persegi panjang berukuran 10 x 20 meter dengan pondasi beton dan pintu kayu. Dindingnya terbuat dari anyaman bambu, berwarna kombinasi cokelat muda dan tua. Atap rumahnya model pelana, terbuat dari seng.
Di depan bangunan utama terdapat beranda berlantai kayu warna cokelat tua dengan satu set kursi tamu hitam. Beranda itu menghadap ke kolam ikan dengan gazebo di tengahnya. Kolam dipenuhi oleh daun-daun kering, tanda jarang dibersihkan. Air mancurnya pun tak berfungsi. Ada kebun anggrek dan aneka bunga jenis lain…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Willem pergi, mengapa Sumitro?; Astra: Aset nasional
1992-08-08Prof. sumitro djojohadikusumo menjadi chairman pt astra international inc untuk mempertahankan astra sebagai aset nasional.…
YANG KINI DIPERTARUHKAN
1990-09-29Kejaksaan agung masih terus memeriksa dicky iskandar di nata secara maraton. kerugian bank duta sebesar…
BAGAIMANA MEMPERCAYAI BANK
1990-09-29Winarto seomarto sibuk membenahi manajemen bank duta. bulog kedatangan beras vietnam. kepercayaan dan pengawasan adalah…