Wayang Telanjang Dari Ugo
Edisi: 52/30 / Tanggal : 2002-03-03 / Halaman : 54 / Rubrik : SR / Penulis : Suyono, Seno Joko , ,
UGO Untoro meluncurkan pertanyaan yang "subversif". Dalam postur wayang kulit gagrak (gaya) Yogya tradisional, kita mengenal bentuk bokongan. Seorang tokoh ditampilkan mengenakan jarik (kain) penutup bagian bawah yang menggelembung besar di dekat pantat. Arjuna, Kresna, Abimanyu, atau Sengkuni, misalnya, mengenakan busana demikian. Bagi para ahli sunggung wayang, perbedaan antara tokoh baik dan jahat terletak pada motif kain. Kain bokongan pada Arjuna, misalnya, memakai motif bunga-bunga, sementara pada Sengkuni lebih mirip untaian bulir-bulir.
Melihat "gelembung" itu, Ugo Untoro, 32 tahun, mempertanyakan: bila itu diurai, apakah wayang juga memiliki phallus? Maka ia menggambar wayang telanjang bulat dari depan hingga terlihat gelantungan buah zakar. Juga wayang in nude dari belakang. Wayang itu berkacak pinggang. Mulutnya tampak berteriak. Bulatan pantatnya agak keropos (tak bahenol). Dan ia memberi judul Onani.
Fisionomi busana wayang kulit di…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Dunia Kanak-Kanak dalam Dua dan Tiga Dimensi
1994-04-16Pameran faizal merupakan salah satu gaya yang kini hidup di dunia seni rupa yogyakarta: dengan…
Yang Melihat dengan Humor
1994-04-16Sudjana kerton, pelukis kita yang merekam kehidupan rakyat kecil dengan gaya yang dekat dengan lukisan…
Perhiasan-Perhiasan Bukan Gengsi
1994-02-05Pameran perhiasan inggris masa kini di galeri institut kesenian jakarta. perhiasan yang mencoba melepaskan diri…