El Comandante Dalam Kepungan Kapitalisme

Edisi: 52/30 / Tanggal : 2002-03-03 / Halaman : 114 / Rubrik : LN / Penulis : Kleden, Hermien Y. , ,


DETAK sepatu para bell boy terengah mendorong gunungan koper. Pelayan kafe yang berseliweran menating kopi dengan langkah berdesis di atas lantai ubin yang berkilau di lobi Hotel National. Dan enam pria bertampang makmur itu tiba-tiba menyeruak ke depan meja penerima tamu. Mereka mencatatkan nama. Menyerahkan paspor. Kartu kredit. Lalu menerima kunci kamar.

Tuan-tuan asing ini tak usah repot mampir ke kasa penukaran uang. Mereka hanya perlu memastikan ada tumpukan dolar atau poundsterling yang cukup di dompet guna membayar kopi, membeli cendera mata, menyewa Mercedes yang sudah disulap menjadi taksi, atau menyantap steak seharga US$ 35 di Restoran La Torre, lantai 33 Gedung Focsa yang mencakar langit. Di San Francisco? London? Bukan. Di kawasan Bedado, Kota Havana, ibu kota Republik Kuba.

Di negeri ini, lembar dolar tuan-tuan asing itu diterima dengan sukacita oleh para pegawai setempat, yang menghitung gaji bulanan dalam beberapa lembar puluhan peso. Padahal mereka hanya perlu membayar sepeso untuk air yang berlimpah ruah atau listrik yang dinyalakan sepanjang bulan. Di Havana maupun kota mana pun di 14 provinsi yang tersebar di seluruh negeri, siapa pun boleh gratis ke dokter, tak perlu repot memikirkan uang sumbangan bila ingin mengirim anak ke sekolah. Mereka menitipkan kupon jatah makanan di kedai-kedai pemerintah pada pagi hari. Lalu pada petang hari sehabis bekerja, bungkusan sembako itu bisa diambil dalam perjalanan pulang.

Di negeri itu, diajarkan kepada setiap anak sekolah bahwa pendidikan gratis, dokter perdeo, dan sewa listrik serta air yang supermurah adalah buah dari ideologi sosialisme dan komunisme—falsafah yang menjadi landasan Kuba. Tapi jangan lupa, ada yang bahkan lebih populer dari sosialisme itu sendiri: Fidel Castro, 76 tahun. Dijuluki Senor Comandante, pemimpin Kuba ini bukan saja memancarkan daya pikatnya melalui orasi berjam-jam di bawah terik matahari Havana. Daya pikatnya datang dari payung perlindungan yang dia tebarkan ke setiap inci Kuba dalam rupa-rupa bentuk, mulai dari melarang penduduk Kuba menginap di hotel, membeli mobil di atas tahun 1960, serta melarang kepemilikan pribadi atas properti negara seperti tanah.

Intinya, Castro ingin melindungi mereka dari musuh sosialisme yang paling klasik: kapitalisme. Dan negara yang paling getol menularkan ideologi ini, menurut Castro, adalah Amerika, si musuh lama yang tak lain adalah tetangganya sendiri di seberang teluk. Namun Castro punya cara elegan untuk menghadapi sang musuh. Intisari dari elegansi Castro ini bahkan bisa direkam dari mulut anak jalanan di Kota Havana. "Siapa bilang kami memusuhi Amerika? Yang kami musuhi adalah pemerintahnya, para pembuat kebijakannya, dan ideologi mereka," kata seorang tukang parkir di kawasan La Rampa, yang dengan gembira menerima sebenggol dolar untuk pekerjaan memarkirkan mobil. Senor Commandante kini memang tak punya banyak pilihan kecuali bersikap lebih manis kepada penduduk negeri besar di sebelah utara Kuba itu.

Perekonomian Kuba menunjukkan Amerika adalah salah satu penyumbang potensial dari dua juta wisatawan yang membanjiri negara itu. Tahun 2000 pendapatan dari sektor ini mencapai US$ 1.948 juta, naik 80 persen per tahun sejak 1990.

Eksotisme Kuba yang menjadi daya pikat para turis ini bukan ada dalam dansa rumba, salsa, atau cerutu. Wanita-wanitanya adalah salah satu yang paling jelita di atas jagat. Daniel van Stee, turis Belanda yang sedang berkunjung…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Serangan dari Dalam Buat Arafat
1994-05-14

Tugas berat yasser arafat, yang akan masuk daerah pendudukan beberapa hari ini, adalah meredam para…

C
Cinta Damai Onnalah-Ahuva
1994-05-14

Onallah, warga palestina, sepakat menikah dengan wanita yahudi onallah. peristiwa itu diprotes yahudi ortodoks yang…

M
Mandela dan Timnya
1994-05-14

Presiden afrika selatan, mandela, sudah membentuk kabinetnya. dari 27 menteri, 16 orang dari partainya, anc.…