Menyikapi Kredit Macet
Edisi: 34/32 / Tanggal : 2003-10-26 / Halaman : 23 / Rubrik : OPI / Penulis : , ,
DUA pekan lalu Gubernur Bank Indonesia, Burhanuddin Abdullah, mewanti-wanti perkara kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL). Masyarakat nasabah mungkin tidak segera menanggapi peringatan itu sebagai aba-aba tanda bahaya. Selagi deposito dan tabungan mereka dijamin pemerintah, ya mengapa harus pusing? Bahkan, jika bank kolaps berguguran seperti tahun 1997 dan 1998 lalu, bukankah itu sepenuhnya urusan sang pemilik, pemerintah, dan Bank Indonesia?
Menyikapi kredit macet dengan bersikap masa bodoh seperti itu tentu salah sekali. Bagaimanapun, peringatan Gubernur BI tidak boleh diabaikan; tidak oleh nasabah bank, tidak juga oleh bankir dan para pengambil keputusan. Memang benar, industri perbankan di negeri ini sudah bergelimang moral…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Transparansi Bujet Informan
2007-11-18Menjadikan teroris sebagai informan harus disertai aturan jelas. perlu pengawasan anggaran yang ketat.
Kisruh Tabung Gas Pertamina
2007-11-18Pemerintah akhirnya menyetujui impor tabung gas. program konversi energi tak bisa ditunda.
Singkirkan Makelar Sumur Minyak
2007-11-25Harga minyak meroket, investor pun datang berebut. bagi yang mangkir, penalti harus dijatuhkan.