Kekaburan Richter Di Indonesia

Edisi: 51/30 / Tanggal : 2002-02-24 / Halaman : 76 / Rubrik : FT / Penulis : Wiyanto, Hendro , ,


SETELAH serombongan perupa kontemporer Jerman muncul dalam pameran bertajuk Quobo, Seni Rupa di Berlin 1989-1999 di Museum Nasional, Jakarta, Oktober tahun silam (lihat juga TEMPO, 21 Oktober 2001), kini karya-karya Gerhard Richter menjadi santapan publik seni rupa di Indonesia. Karya-karya seni rupa Richter muncul dalam pameran bertajuk Survey, bagian dari sebuah program pameran keliling perupa-perupa mutakhir Jerman ke sejumlah negara, yang diprakarsai oleh IFA (Institut fur Auslandsbeziehungen). Di Indonesia, pameran berlangsung di Galeri "i see", Jakarta, awal Februari silam, yang kemudian dilanjutkan di Galeri Soemardja, Bandung (18 Februari-9 Maret 2002).

Gerhard Richter (kelahiran Dresden, 1932) merupakan bagian dari generasi perupa Jerman yang muncul pada dasawarsa 1960 setelah bermacam-macam krisis politik yang terjadi di negeri ini (Perang Dunia II, terbentuknya Blok Barat-Timur, kekuasaan rezim nasional-sosialis). Pada dasawarsa 1970, bersama sejumlah nama lain, di antaranya Joseph Beuys, Sigmar Polke, Georg Baselitz, Anselm Kiefer, Jorg Immendorff, A.R. Penck, dan Markuz Lupertz, Richter tampil sebagai seniman Jerman yang banyak dibicarakan setelah bangkrutnya paham modernisme.

Bagian yang paling menantang dari tahap-tahap seni rupa Richter yang banyak segi (multi-facet) adalah karyanya yang membaurkan realitas "obyektif" yang dapat ditangkap oleh kamera foto dan representasinya di dalam seni lukis. Persaingan yang runcing di antara keduanya memunculkan pertanyaan: mana wakil yang lebih sah serta "obyektif" di antara keduanya?

Sebelum dasawarsa 1960, tidak banyak ditemukan karya Richter yang dikerjakan…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

T
Tillema, Multatuli Fotografi
1994-05-14

Koleksi foto h.f. tillema berharga karena ia memotret segi-segi "buruk" di tanah hindia belanda. tapi…

M
Menggoda Kejujuran Fotografi
1994-02-05

Pameran teknologi merekayasa karya foto, di new york, membuka peluang manipulasi foto hampir tanpa batas.…

K
Kesaksian Sebastiao Salgado
1994-03-19

Fotografer yang doktor ekonomi ini mengabadikan wajah-wajah yang menyumbang pada keuntungan perusahaan, dan mereka hanya…