Festival Yang Mengejutkan
Edisi: 46/23 / Tanggal : 1994-01-15 / Halaman : 110 / Rubrik : TER / Penulis : Bandem, I Made
HARUS diakui, seni "masa kini" belum populer dalam masyarakat Bali. Pemunculannya masih bersifat sporadis dan belum memperoleh porsi yang cukup dalam berbagai kegiatan seni budaya di Bali, di pulau yang sudah akrab dengan seni tradisional ini.
Maka, Festival Seni Masa Kini yang kegiatannya meliputi gelar seni pertunjukan, seni sastra, seminar, dan pameran seni rupa di Kampus Sekolah Tinggi Seni Indonesia (STSI) Denpasar dan Taman Budaya Bali, 20-27 Desember 1993 lalu, diwarnai polemik berkepanjangan. Tapi barangkali polemik itu pun suatu cara untuk mensosialisasikan seni kontemporer ke dalam masyarakat Bali.
Seni tari "kontemporer" yang tumbuh di Amerika Serikat sekitar tahun 1920-an itu memang merupakan seni tari "eksplorasi", sebuah wujud seni tari yang tidak mau meniru dan mengambil pola-pola balet klasik. Pada mulanya tari "kontemporer" merupakan "cara hidup" atau suatu ekspresi jiwa manusia yang bebas dari tradisi yang dianggapnya sudah usang dan ketinggalan zaman. John Martin, seorang kritikus teater terkemuka di Amerika Serikat, menyatakan, tari "kontemporer" tak lain hanya untuk mengungkapkan pengalaman yang otentik dari seseorang. Salah satu dari berbagai bentuk gerak…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Logika Kartun sebagai Jembatan Komunikasi
1994-04-16Mungkin teater kami merasa masalah dalam naskah jack hibberd ini asing bagi penonton indonesia, ditempuhlah…
Peluit dalam Gelap
1994-04-16Penulis ionesco meninggal dua pekan lalu. orang yang anti kesewenang-wenangan kekuasaan, semangat yang menjiwai drama-dramanya.
Sebuah Hamlet yang Sederhana
1994-02-05Untuk ketiga kalinya bengkel teater rendra menyuguhkan hamlet, yang menggelinding dengan para pemain yang pas-pasan,…