Dunia Televisi Tanpa Peringkat

Edisi: 47/35 / Tanggal : 2007-01-21 / Halaman : 72 / Rubrik : KL / Penulis : Wardhana, Veven Sp. , ,


RATING atau peringkat adalah ”iman” bagi penge­lola siaran televisi—yang juga diamini produser ­pemasok acara televisi. Itu sebabnya, Lativi sempat tetap mempertahankan program adu gulat bebas SmackDown, kendati Komisi Penyiaran Indonesia sudah menegurnya dan sekalipun nurani para pengelola siaran paham benar bahwa tayangan tersebut minim manfaat ketimbang mudarat.

Zsa Zsa Yusharyahya dari Asosiasi Televisi Swasta Indonesia sebagai representasi pelaku industri televisi—lewat acara unjukbincang Topik Minggu Ini di SCTV, akhir November 2006—mempertegas ideologi para broadcaster itu. ”Ratingnya bagus, berarti peminatnya juga bagus,” dia berargumentasi.

Jadinya, filsafat dan matematikanya adalah: aku ber­rating, maka produksi diadakan; aku berproduksi berdasar rating, maka iklan tak hanya ada tapi bahkan berjejalan. Nyaris tak ada produksi—dengan pelbagai perniknya, termasuk pola dan kemungkinan plagiasinya sebagai…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

O
OPEC, Produksi dan Harga Minyak
1994-05-14

Pertemuan anggota opec telah berakhir. keputusannya: memberlakukan kembali kuota produksi sebesar 24,53 juta barel per…

K
Kekerasan Polisi
1994-05-14

Beberapa tindak kekerasan yang dilakukan anggota polisi perlu dicermati. terutama mengenai pembinaan sumber daya manusia…

B
Bicaralah tentang Kebenaran
1994-04-16

Kasus restitusi pajak di surabaya bermula dari rasa curiga jaksa tentang suap menyuap antara hakim…