Sebuah Desa 'keramat' Milik Petani Kopi
Edisi: 50/30 / Tanggal : 2002-02-17 / Halaman : 64 / Rubrik : SEL / Penulis : , ,
DESA Pujungan, Tabanan, memiliki dua kisah yang selalu diluncurkan kepada pendatang seperti Anda. Pertama, mereka akan berkisah tentang kopi karena mayoritas warga desa itu adalah petani kopi. Kedua, mereka akan bertutur tentang serba-serbi kewingitan (hal-hal yang keramat).
Pada suatu sore di tepi pematang sawah di bawah lindungan griyanya yang sederhana, sembari menghirup kopi, Ida Pandita Mpu Istri Manikgeni Dharma Yoga menekankan sebuah kalimat. "Di sini sebaiknya Calon Arang tak dipentaskan." Ketika mengucapkan kalimat itu, nada bicara dan wajah Mpu Manikgeni serius.
"Suatu kali Calon Arang dipentaskan, penonton langsung kesurupan. Melempar-lempar kursi. Kacau. Pernah juga rombongan Singaraja nekat memainkan, tapi lalu lari terbirit-birit pulang," demikian tutur pandita itu.
Soal-soal keramat memang menjadi menarik karena sesungguhnya desa ini terbilang lumayan modern. Posisinya terbelah jalan raya dari Tabanan ke arah…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Zhirinovsky, Pemimpin dari Jalanan
1994-05-14Vladimir zhirinovsky, ketua partai liberal demokrat, mencita-citakan terwujudnya kekaisaran rusia yang dulu pernah mengusai negara-negara…
Janji-Janji dari Nigeria
1994-03-12Di indonesia mulai beredar surat-surat yang menawarkan kerja sama transfer uang miliaran rupiah dari nigeria.…
Negeri Asal Surat Tipuan
1994-03-12Republik federasi nigeria, negeri yang tak habis-habisnya diguncang kudeta militer sejak merdeka 1 oktober 1960.…