Ketika Sampang Terendam

Edisi: 49/30 / Tanggal : 2002-02-10 / Halaman : 26 / Rubrik : LAPUT / Penulis : Budi, Johan , Mawardi, Adi ,


UDARA dingin yang menusuk kulit membangunkan Rahman dari tidurnya. Subuh akan segera datang. Bunyi tetesan hujan yang menyiram Kota Sampang, Madura, masih terdengar samar-samar. Begitu beranjak dari tempat tidurnya, ia amat terperanjat. Kakinya basah. Rumahnya sudah terendam air setinggi setengah meter!

Tidak ada yang bisa dilakukan ayah dua anak ini pada Rabu pekan lalu itu, selain menyelamatkan keluarganya. Banjir makin lama makin tinggi. Dengan cepat air menelan rumahnya yang berukuran 70 meter persegi. Pedagang motor bekas itu tidak mampu lagi menyelamatkan harta bendanya. "Tidak ada yang tersisa. Televisi, kulkas, tape, sampai baju habis semua," katanya.

Selain rumah Rahman, 290 rumah lainnya bernasib sama. Hujan yang mengguyur Kota Sampang selama tiga hari berturut-turut juga menenggelamkan bangunan milik pemerintah, kantor polisi, rumah…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

W
Willem pergi, mengapa Sumitro?; Astra: Aset nasional
1992-08-08

Prof. sumitro djojohadikusumo menjadi chairman pt astra international inc untuk mempertahankan astra sebagai aset nasional.…

Y
YANG KINI DIPERTARUHKAN
1990-09-29

Kejaksaan agung masih terus memeriksa dicky iskandar di nata secara maraton. kerugian bank duta sebesar…

B
BAGAIMANA MEMPERCAYAI BANK
1990-09-29

Winarto seomarto sibuk membenahi manajemen bank duta. bulog kedatangan beras vietnam. kepercayaan dan pengawasan adalah…