Dari Kubur Seorang Sopir Taksi

Edisi: 49/30 / Tanggal : 2002-02-10 / Halaman : 34 / Rubrik : NAS / Penulis : Dharmasaputra, Karaniya , Prasetya, Adi , Anom, Andari Karina


AWAN hitam memayungi pekuburan Karet Tengsin, Jakarta. Di antara petak-petak makam yang bersesakan, terdapatlah sebuah pusara. Pusara yang biasa saja, seperti kebanyakan kubur lain di sekelilingnya. Di situlah, di dasar timbunan tanahnya yang becek diguyur hujan sepanjang pekan, terbujur diam sesosok jasad. Dialah mendiang Dadi Surjadi, seorang lelaki bersahaja yang kini tak lagi kuasa menyangkal ketika aib skandal Bulog II tiba-tiba dicampakkan ke dirinya.

Tak kepalang tanggung, Dadi, yang cuma seorang sopir taksi itu, dituduh menggelapkan Rp 40 miliar dana nonbujeter Bulog. Begitulah kasus ini rupanya akan diarahkan. "Orang kecil" yang wafat dua tahun lalu ini tengah dijadikan tumbal untuk menutupi dugaan keterlibatan Akbar Tandjung, Fadel Muhammad, Mohamad Suleiman Hidayat, dan "orang-orang besar" lainnya di Partai Golkar. Padahal, seperti telah ditelusuri majalah ini, dana gelap itu sejatinya kuat diduga mengucur ke rekening para petinggi Partai Beringin.

Tudingan kepada Dadi datang dari Dadang Sukandar, Ketua Yayasan Raudatul Jannah. Di kejaksaan, pada 10 Januari lalu, tangan kanan M.S. Hidayat (wakil bendahara Golkar) ini mendongeng bahwa almarhum Dadi adalah pemimpin proyek pembagian sembilan bahan pokok (sembako) senilai Rp 40 miliar. Lebih dari itu, saat Dadang kelimpungan mesti menjelaskan siapa sebenarnya pengurus yayasan yang telah mencairkan dana—data di bank telah dilenyapkan dan diganti dengan KTP palsu—jenazah Dadi pulalah yang dia tunjuk. Kata Dadang kepada TEMPO, "Bukan saya yang menggelapkan uang. Secara hukum, yang salah harusnya pimpro (Dadi), kenapa pekerjaannya tidak beres."

Pihak Dadang terus bersikeras dengan dongeng mereka. Sabar Ompu Sungu, pengacara kelompok ini, menyatakan mereka tak sedang mengambinghitamkan Dadi. Menurut dia, setelah menerima cek dari Akbar, Dadang langsung menyerahkannya ke Dadi. Lebih dahsyat lagi, ia menyatakan Selasa ini akan mengajukan bukti tanda terima cek yang diteken Dadang dan Dadi…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14

Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…

K
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14

Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…

O
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14

Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?