Memilah Sampah Dari Rumah
Edisi: 49/30 / Tanggal : 2002-02-10 / Halaman : 74 / Rubrik : LIN / Penulis : Zulkifli, Arif , ,
DARI tong, masalah itu menguar hingga ke Istana Negara. Presiden Megawati, Senin pekan lalu, akhirnya buka suara tentang kemelut sampah di DKI Jakarta. Katanya, seperti dikutip Gubernur Jakarta Sutiyoso, tempat penampungan sampah Bantargebang, Bekasi, mesti dibuka hingga tahun 2003. Itu berdasarkan kesepakatan yang pernah dibuat Pemerintah Daerah DKI dan Pemda Jawa Barat.
Di zaman Orde Baru, titah presiden semacam ini bisa mengatasi persoalan dan menyudahi polemik. Tapi dengarlah apa kata Gubernur Jawa Barat Nuriana, penguasa daerah yang menaungi Kota Madya Bekasi, tempat Bantargebang berada. "Itu masalah otonomi. Pemerintah Bekasi sendiri yang menanganinya. Tidak ada paksaan dari Pemda Jawa Barat soal Bantargebang," ujarnya.
Adu urat saraf Jakarta dan Bekasi dalam soal sampah memang belum akan berakhir. Meski DKI sudah siap-siap mengalihkan sampah buangannya ke kawasan Meruya, Jakarta Utara, belum ada jaminan masalah "tetek-bengek" ini segera berakhir. Penduduk Meruya hingga kini belum mau menerima daerahnya dijadikan tempat penimbunan sampah. Uji analisis dampak lingkungannya juga belum rampung. Sementara itu, Pemda Bekasi tetap ngotot tak ingin lagi kawasannya dijadikan tempat buangan sampah DKI karena alasan kebersihan.
Maka, ditambah dengan kejadian serupa di Surabaya…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Indorayon Ditangani oleh Labat Anderson
1994-05-14Berkali-kali lolos dari tuntutan lsm dan protes massa, inti indorayon kini terjerat perintah audit lingkungan…
Bah di Silaut dan Tanahjawa
1994-05-14Dua sungai meluap karena timbunan ranting dan gelondongan kayu. pejabat menuding penduduk dan penduduk menyalahkan…
Daftar Dosa Tahun 1993
1994-04-16Skephi membuat daftar hutan dan lingkungan hidup yang mengalami pencemaran berat di indonesia. mulai dari…