REZEKI DARI KERINGAT PEKERJA

Edisi: 49/30 / Tanggal : 2002-02-10 / Halaman : 98 / Rubrik : EB / Penulis : Riyanto, Agus S. , Mawardi, Adi , Soed, Bambang

BAHRIUN tidak berani menatap langit cerah Pelabuhan Belawan, Medan, sore itu. Wajahnya tertunduk memandangi kakinya yang telanjang, yang membawanya melangkah menuruni tangga feri Bahagia Ekspres. Lelaki berusia 25 tahun itu, pekan lalu, dipulangkan dari Malaysia setelah dipenjara selama satu bulan karena tertangkap polisi dan tidak bisa menunjukkan paspor. ”Tak tahu lagi mau ke mana, kampung jauh di Sulawesi. Paling ikut kawan yang asal sini dululah,” katanya.

Bahriun tidak sendirian. Ia hanyalah salah satu dari 10 ribu pekerja yang akan dipulangkan pemerintah Malaysia. Jumlah yang dipulangkan ini adalah 2 persen dari 500 ribu TKI ilegal yang bekerja di Malaysia, menurut perkiraan Asosiasi Pangusaha Jasa Tenaga Kerja Indonesia (Apjati). Sejak Januari lalu, pemerintah Malaysia telah sembilan kali memulangkan tenaga kerja Indonesia (TKI). Total, 1.290 orang telah diberangkatkan dari Malaysia.

Pemulangan bukan hanya menjadi nasib TKI ilegal. Yang legal pun, menurut data Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi, telah 190 orang yang dikembalikan. Mereka adalah bagian dari sekitar 500 TKI yang melakukan kerusuhan di perusahaan garmen di kawasan perindustrian Nilai, Seremban, Negeri Sembilan, Malaysia, pertengahan bulan lalu. Akibat peristiwa itu, Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad berencana memulangkan setengah dari 900 ribu TKI—baik yang ilegal maupun legal—di Malaysia. Sementara itu, pemerintah belum banyak tahu tentang rencana pemulangan tersebut. ”Saya tidak bisa komentar karena belum ada pemberitahuan dari KBRI di Malaysia,” kata Direktur Perlindungan dan Pemberdayaan TKI, Mochamad Chodjin.

Yang pasti, bukan hanya ratusan ribu orang akan kehilangan pekerjaan—menambah angka pengangguran yang tahun lalu sudah mencapai 40 juta orang. Ribuan calon pekerja lain pun kehilangan asa, menyusul penutupan negeri jiran itu dari TKI. Maklum, selama ini Malaysia adalah negeri impian. Menurut catatan Departemen Tenaga…

Keywords: -

Rp. 15.000