Tanda Tanya Untuk G30s 'versi Resmi'

Edisi: 31/29 / Tanggal : 2000-10-08 / Halaman : 12 / Rubrik : MON / Penulis : Wicaksono , ,

JAKARTA, Oktober 1965. Situasi mencemaskan. Sejumlah jenderal dikabarkan diculik, dibunuh. Mayatnya dibuang ke sebuah sumur tua di kawasan Lubangbuaya, Jakarta Timur. Tapi tak ada keterangan lebih lanjut. Yang ada hanya propaganda. Semua berita mengenai peristiwa itu nyaris sepihak, tanpa cek dan recek ataupun konfirmasi. Harian-harian yang terbit di Ibu Kota waktu itu, kecuali koran Angkatan Bersenjata dan Berita Yudha, yang memang diterbitkan pihak militer, dilarang naik cetak.

Satu versi menyebutkan, ada sekelompok orang yang menamai dirinya Dewan Jenderal hendak mendongkel kekuasaan (waktu itu) Presiden Sukarno. Tapi upaya itu dapat dicegah oleh Dewan Revolusioner pimpinan Letnan Kolonel Untung, yang setia kepada cita-cita revolusi dan Pemimpin Besar Sukarno.

Versi lain menyatakan, tak pernah ada yang namanya Dewan Jenderal. Yang terjadi saat itu, Partai Komunis Indonesia (PKI) hendak melawan pemerintahan yang sah. Mereka lalu menculik para pimpinan tentara. Namun, aksi makar dapat digagalkan dalam waktu singkat oleh tentara lain yang masih setia pada Undang Undang Dasar 1945. Jenderal yang diculik dan dibunuh akhirnya bisa ditemukan. Panglima Komando Cadangan Strategis, Letnan Jenderal Soeharto, telah mengambil alih kendali keamanan.

Jakarta, Oktober 2000. Situasi masih mencemaskan. Tapi tak ada jenderal yang diculik dan dibunuh. Koran-koran bebas terbit, tapi teka-teki di balik G30S masih belum terungkap tuntas. Menarik, mungkin, untuk mengetahui apa yang ada dalam benak anak-anak muda siswa sekolah menengah atas yang lahir jauh setelah insiden yang dinamai Gerakan…

Keywords: -

---

Foto Terkait