Beragam Versi Teror Santet Dan Ninja

Edisi: 45/30 / Tanggal : 2002-01-13 / Halaman : 60 / Rubrik : INVT / Penulis : Wicaksono

LAMBANNYA aparat keamanan mengusut misteri pembunuhan terhadap orang yang dituding sebagai dukun santet membuat beberapa kelompok masyarakat bersikap proaktif. Mereka langsung "jemput bola", membentuk tim investigasi untuk mengungkap apa yang terjadi di balik tragedi itu. Hasilnya, hampir tak ada satu pun yang menyebut faktor ekonomi sebagai motif kejahatan. Berikut ini beberapa versi hasil penyelidikan mereka.

VERSI POSKO KEWASPADAAN PESANTREN, JEMBER

* Ciri-ciri pembunuh bayaran
a. Bertopeng dan berpakaian hitam-hitam.
b. Beraksi pada malam hari.
c. Setiap kali beraksi, jumlahnya 10 orang.
d. Sasaran mereka guru mengaji dan pengasuh pesantren. Contoh kasus: pembunuhan Pak Sil (Klungkung) dan Kiai Mukid.

* Upah para pembunuh
a. Pembunuh bayaran, sebagaimana diungkap harian Surya, dibayar Rp 250 ribu-Rp 1 juta untuk setiap korban yang dibunuh.
b. Menurut masyarakat Kalisat, Jember, honor pembunuhan setiap kiai Rp 1,5 juta-Rp 2 juta.
c. Dari mana uangnya? Komandan Kodim Jember mengaku ada "pihak luar" yang mendanai aksi pembunuhan dukun santet.

* Analisis

Ada tiga persoalan besar yang harus dicermati, yakni:

1. Tentang isu santet

Rentetan pembantaian dukun santet bermula dari aksi balas dendam sekelompok masyarakat yang anggota keluarganya dianggap kena santet terhadap orang yang dicurigai sebagai dukun santet. Kelompok korban santet ini menyusun kekuatan dan mempengaruhi lingkungan di sekitarnya untuk membunuh yang dianggap sebagai dukun santet.

Belakangan muncul imbauan dari aparat pemerintah daerah kepada kepala desa untuk mendata dukun santet di daerahnya. Dari pendataan inilah masyarakat yang sudah mendendam kepada dukun santet mulai beraksi memburu dukun santet.

2. Tentang korban dan gerakan teror

Setelah beberapa…

Keywords: -

---

Foto Terkait