Jalan Buntu Di Sampang

Edisi: 29/29 / Tanggal : 2000-09-24 / Halaman : 30 / Rubrik : NAS / Penulis : Abidin, Zen , ,


KEHIDUPAN sehari-hari di Sampang mulai normal kembali. Dua pekan lalu kota kecil di Pulau Madura itu hampir luluh-lantak dan bersimbah darah oleh warganya yang terbelah, menyusul kisruh dalam pemilihan bupati. Parang dan celurit kini telah disimpan kembali. Dan Gedung DPRD yang hangus terbakar seolah hanya simbol dari drama politik sesaat yang mudah dilupakan.

Namun, ketegangan politik sebenarnya belum sama sekali reda. Pertarungan politik yang lebih tajam bahkan tampaknya baru dimulai. Pertemuan pekan lalu antara ulama pendukung Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP), yang menjagokan calon bupati berbeda, tidak bisa menemukan titik temu. PPP berkeras menuntut Fadillah Budiono, kandidatnya yang menang dalam pemilihan, segera dilantik. Sedangkan PKB menilai pemilihan itu cacat dan Fadillah tak bisa dilantik.

Dalam pemilihan di DPRD 23 Juli lalu, Fadillah, yang didukung PPP, menang dengan 23 suara. Sedangkan calon PKB, yakni Sanudi Jamaluddin, kalah hanya satu suara-meraih 22 suara. PKB tak bisa menerima kekalahan itu. Dengan dalih bahwa satu suara PPP tidak sah, karena diberikan oleh anggota…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14

Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…

K
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14

Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…

O
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14

Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?