Kwik Kian Gie: ”para Konglomerat Bukan Tidak Bisa Bayar Utang, Tapi Tidak Mau”

Edisi: 46/30 / Tanggal : 2002-01-20 / Halaman : 97 / Rubrik : EB / Penulis : Setiawan, Iwan , ,


Di mata Kwik, kebijakan itu sangat tidak adil. ”Pada saat rakyat harus menanggung naiknya harga BBM, tarif listrik, telepon, dan sebagainya, konglomerat justru mendapat keringanan,” ujarnya. Para taipan penerima kasbon Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) itu dari awal sudah dinilainya tak punya niat baik untuk membayar utang. Keyakinan ini dibawanya dalam rapat kabinet Senin pekan lalu. Di sana ia ”menyemprot” Kepala BPPN, I Putu Gde Ary Suta. Pasalnya, ia mendengar Putu menuduhnya menolak perpanjangan PKPS, gara-gara anaknya, Inghie Kwik, ditolak mendapat proyek di BPPN. Berikut ini pandangan Kwik tentang perpanjangan PKPS, seperti disampaikannya kepada Iwan Setiawan dari TEMPO.

Mengapa Anda menolak perpanjangan masa pembayaran utang konglomerat atau PKPS (Penyelesaian Kewajiban Pemegang Saham)?

Ya, karena keputusan itu tidak…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
SIDANG EDDY TANSIL: PENGAKUAN PARA SAKSI ; Peran Pengadilan
1994-05-14

Eddy tansil pembobol rp 1,7 triliun uang bapindo diadili di pengadilan jakarta pusat. materi pra-peradilan,…

S
Seumur Hidup buat Eddy Tansil?
1994-05-14

Eddy tansil, tersangka utama korupsi di bapindo, diadili di pengadilan negeri pusat. ia bakal dituntut…

S
Sumarlin, Imposibilitas
1994-05-14

Sumarlin, ketua bpk, bakal tak dihadirkan dalam persidangan eddy tansil. tapi, ia diminta menjadi saksi…