Wes Hewes-hewesm Datang Makanannya

Edisi: 29/29 / Tanggal : 2000-09-24 / Halaman : 101 / Rubrik : SUP / Penulis : Eng Hwa, , ,


MAKANAN TAMBAHAN, MENAMBAH APA?

Produsen makanan suplemen mengaku produknya terus meningkat, rata-rata 20 persen per tahun. Benar berkhasiatkah makanan yang bukan makanan dan juga bukan obat itu? Para pakar meragukannya.

SEBUAH gerai minum, dan seorang lelaki langsung memilih minuman suplemen. Begitu selesai menenggak minuman itu, ia beranjak hendak pergi. Seorang perempuan di ruang gerai itu juga, yang sejak tadi mengawasi lelaki itu, cepat ikut beranjak. Ia memburu lelaki tadi.

Adegan dalam sebuah iklan ini membuat gusar artis Nurul Arifin, yang kemudian mengisahkannya dalam sebuah seminar perihal media dan gender di Yogyakarta, akhir Agustus lampau. "Masa, perempuan hanya digambarkan sebagai sosok yang memburu kejantanan lelaki; seolah tidak ada pikiran lain dalam otak perempuan selain soal syahwat," protesnya.

Namun, Nurul tak memprotes atas nama perempuan. Menurut pandangannya, iklan itu justru melecehkan lelaki. "Lelaki seolah tiada harganya jika tidak tampak jantan dan macho," katanya. Tapi, Mbak Nurul, minuman suplemen itu laris, lo. Wah, sewot Jawabnya; kira-kira begini: "Kalau para lelaki percaya khasiat instan minuman itu untuk memompa kejantanan, ya, mereka memang pantas dibodohi."

Di luar iklan, persoalannya bukan sekadar siapa memburu dan siapa diburu. Minuman suplemen, juga makanan suplemen dalam bentuk kapsul atau kaplet (kapsul-tablet), yang sebutan kerennya adalah food supplement, mengundang tanda tanya bagi mereka yang suka bertanya. Ini minuman dan makanan sebenarnya, atau obat? Ataukah itu sebenarnya obat, tapi disajikan dalam bentuk minuman dan makanan? Seorang dokter yang suka menulis kolom juga mempertanyakan hal yang sama (lihat kolom dr. Kartono Mohamad).

Di pasar bebas, mungkin Anda juga tahu, yang beredar bukan semata minuman macam yang digambarkan dalam iklan seronok tersebut, melainkan bermacam minuman dan makanan suplemen dengan masing-masing khasiatnya. Ada yang dipromosikan sebagai "makanan" yang mampu membangkitkan kembali daya ingat yang kian merosot. Yang lain diyakini berkhasiat menghancurkan lemak yang menjerat, dan membuat badan berubah menjadi langsing. Ada lagi makanan suplemen yang digembar-gemborkan bisa menurunkan kadar kolesterol jahat, hingga ditanggung mampu membuat penyakit jantung menjauh.

Alhasil, dari sisi yang ditawarkan lewat iklan, beragam suplemen ini terkesan sebagai obat. Masing-masing disiarkan mempunyai fungsi penyembuh atau pembuat normal keadaan yang dianggap tidak normal atau sakit. Lalu, apa kata Departemen Kesehatan, lembaga…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

T
TEMPO DAN DUNIA YANG BUNDAR
1991-03-09

Pada ulang tahun ke-20, tempo menerbitkan edisi khusus yang menampilkan "duta-duta" tempo yang berhubungan dengan…

P
PESTA, PRESTASI DAN BISNIS
1989-08-26

Sea games xv di kuala lumpur dari 20 agustus 1989 s/d 31 agustus 1989. diikuti…

M
MEREKA YANG TERBAIK
1989-09-09

Sea games xv di kuala lumpur, dengan indonesia menjadi juara umum. nurul huda & eric…