'harp' Tempo Doeloe Dari Tokyo
Edisi: 29/29 / Tanggal : 2000-09-24 / Halaman : 141 / Rubrik : MS / Penulis : Hardjana, Suka , ,
HARP atau harep, demikian orang Betawi tempo doeloe menyebutnya. Seperti seruling, gendang, dan rebana, harp termasuk bilangan alat musik paling tua di dunia. Prototipnya sudah dikenal sejak dua-tiga ribuan tahun silam, terutama di Mesir, Babilonia, Persia, dan Yunani. Dulu, alat itu dipakai untuk mengiringi deklamasi, narasi dongeng, atau nyanyian-nyanyian mitologi. Para filsuf, penyair, dan negarawan Yunani dan Romawi masa silam sering menenteng-nenteng harpa-tangan untuk menunjukkan ketinggian status.
Tapi, sampai abad ke-18, popularitasnya kemudian menurun karena kalah populer oleh alat-alat musik harpsichord, cembalo, lalu piano, dan alat-alat musik orkes gosok ataupun tiup yang lebih lincah dan luwes. Baru pada awal dasawarsa abad ke-19, harp diangkat lagi oleh para komponis romantik. Dua sampai empat harp sering dipakai untuk menyemaraki…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Skandal Bapindo dalam Irama Jazz
1994-05-14Harry roesli dan kelompoknya mengetengahkan empat komponis muda, dan kembali menggarap masalah sosial. dihadirkan juga…
Ngeng atau Sebuah Renungan Sosial
1994-05-21Djaduk ferianto, yang banyak membuat ilustrasi musik untuk film, mementaskan karya terbarunya. sebuah perpaduan musik…
Aida di Podium yang Sumpek
1994-05-21Inilah karya kolosal giuseppe verdi. tapi london opera concert company membawakannya hanya dengan enam penyanyi,…