Agenda Besar Milisi Aitarak

Edisi: 28/29 / Tanggal : 2000-09-17 / Halaman : 22 / Rubrik : NAS / Penulis : Setiyardi , ,


WAJAH Taur Matan Ruak merah padam menahan amarah. Sesekali tangannya mengepal. Emosinya begitu meluap-luap. Panglima Falintil-angkatan bersenjata Timor Loro Sa'e-itu tak bisa menyembunyikan kegeramannya. "Milisi telah menyerang kami. Pilihannya cuma dua: hidup atau mati," katanya.

Setahun meraih "kemerdekaan" dari Indonesia, Timor Loro Sa'e memang belum juga tenang. Meski dijaga 8.500 personel UNPKF (United Nations Peace Keeping Forces), negeri baru itu masih menjadi ajang pertempuran. Pada 30 Agustus lalu, saat warga ibu kota Dili hiruk-pikuk merayakan hari kemerdekaan pertama, konflik bersenjata meledak di Same dan Suai-60 kilometer dari Dili ke arah perbatasan dengan Timor Barat (wilayah Indonesia). Beberapa rumah penduduk dibakar. Kontak senjata tak bisa dihindari. Tiga anggota Falintil terluka, empat milisi Aitarak tertembak.

Milisi Aitarak yang pro-Indonesia memang telah menyingkir dari Dili setelah jajak pendapat dimenangi kelompok prokemerdekaan. Namun, kelompok sipil…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14

Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…

K
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14

Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…

O
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14

Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?