Baihaki Hakim: "kerugian Negara Dari Penyelundupan Bbm Rp 1 Triliun Per Tahun"

Edisi: 28/29 / Tanggal : 2000-09-17 / Halaman : 39 / Rubrik : WAW / Penulis : , ,


Berita itu beredar secepat rumor: harga bahan bakar minyak naik 12 persen awal Oktober 2000. Dan Baihaki Hakim, 58 tahun, tiba-tiba seolah menjadi selebriti dadakan. Direktur Utama Pertamina itu dikepung pertanyaan serupa dari aneka penjuru: mengapa tarif BBM harus naik di saat harga minyak kita melejit-dalam dua bulan terakhir-hingga US$ 30 lebih per barel di pasar internasional. Dan seperti biasa, selalu ada satu-dua pertanyaan klasik: mengapa penyelundupan BBM tak kunjung berhenti. Atau, mengapa bau korupsi di Pertamina belum juga hilang.

Berita itu beredar secepat rumor: harga bahan bakar minyak naik 12 persen awal Oktober 2000. Dan Baihaki Hakim, 58 tahun, tiba-tiba seolah menjadi selebriti dadakan. Direktur Utama Pertamina itu dikepung pertanyaan serupa dari aneka penjuru: mengapa tarif BBM harus naik di saat harga minyak kita melejit-dalam dua bulan terakhir-hingga US$ 30 lebih per barel di pasar internasional. Dan seperti biasa, selalu ada satu-dua pertanyaan klasik: mengapa penyelundupan BBM tak kunjung berhenti. Atau, mengapa bau korupsi di Pertamina belum juga hilang.

Korupsi dan nepotisme adalah label yang melekat di Pertamina-badan usaha milik negara terkaya-sejak jauh di masa 1970-an, tatkala BUMN itu dipimpin Ibnu Sutowo. Baihaki Hakim mengaku datang dengan sepenuh kesadaran-termasuk tentang citra suram Pertamina-ketika ia memutuskan menerima tawaran Presiden Abdurrahman Wahid memimpin perusahaan itu, Maret silam. "Saya sudah lama mengenal Pertamina. Saya tahu di mana posisinya, di mana lubang-lubangnya," ujarnya kepada TEMPO dengan tenang.

Tapi tidak semua sependapat dengan Baihaki Hakim. Sejumlah suara meragukan kemampuannya memimpin organisasi raksasa yang kompleks dan amat sentralistis itu. Mengapa? Ayah dua anak ini datang dari latar belakang perusahaan Amerika yang efisien: ia bekerja di PT Caltex Pacific Indonesia selama 32 tahun-lima tahun terakhir sebagai presiden direktur. "Memimpin Caltex jelas berbeda dengan Pertamina. Ini perusahaan negara yang banyak diwarnai aspek politis," kata Baihaki.

Di kalangan perminyakan, alumni Institut Teknologi Bandung (ITB) ini dikenal sebagai profesional sejati-tanpa ambisi politik apa pun. Sosok Baihaki adalah seorang insinyur minyak yang mudah berbahagia karena menemukan ladang-ladang minyak baru ketimbang eksekutif kelas tinggi yang mahir melobi. Sikap nonpartisan pula yang membuatnya enteng saja berbeda pendapat dengan bos-bos Pertamina tatkala ia masih memimpin Caltex.

Sikap mengambil jarak secara politis-dan kecerdasan, tentu saja-telah membawa Baihaki menjadi orang Indonesia ketiga yang memimpin Caltex Indonesia hingga tahun 1999. Berbeda dengan dua pendahulunya-Julius Tahija dan Haroen Al Rasjid, yang dikenal sebagai pelobi yang dekat dengan pejabat pemerintah-Baihaki adalah manajer murni yang mengandalkan kemampuan memimpin perusahaan. Toh, ia setuju mengelola Pertamina, "Karena pekerjaan ini saya terima sebagai amanah," ujarnya.

Boleh jadi, alasan itu pula yang membuatnya senang-senang saja mengurusi perusahaan dengan 27 ribu karyawan itu. Ia pun tak keberatan harus menyewa apartemen di kawasan Simpruk, Jakarta Selatan, dengan uang pribadi karena belum ada rumah dinas dari Pertamina. Dibantu istrinya, Baihaki menata kembali gaya hidupnya di apartemen itu: meninggalkan makanan berlemak yang disantapnya selama puluhan tahun di mass hall Caltex dan menggantinya dengan buah dan sayur-sayuran. Hasilnya?

Bobot tubuhnya turun empat kilo dalam enam bulan terakhir. Dengan berat 67 kilogram, Baihaki memang lebih leluasa bergerak…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

K
Kusmayanto Kadiman: Keputusan PLTN Harus Tahun Ini
2007-09-30

Ada dua hal yang membuat menteri negara riset dan teknologi kusmayanto kadiman hari-hari ini bertambah…

B
Bebaskan Tata Niaga Mobil
1991-12-28

Wawancara tempo dengan herman z. latief tentang kelesuan pasar mobil tahun 1991, prospek penjualan tahun…

K
Kunci Pokok: Konsep Pembinaan yang Jelas
1991-12-28

Wawancara tempo dengan m.f. siregar tentang hasil evaluasi sea games manila, dana dan konsep pembinaan…