Misteri B3 Menghantui Batam
Edisi: 28/29 / Tanggal : 2000-09-17 / Halaman : 57 / Rubrik : LIN / Penulis : Rulianto, Agung , Dalle, Rumbadi ,
DIAM-diam Batam menumpuk limbah beracun. Pulau industri di Provinsi Riau yang letaknya berseberangan dengan Singapura itu, tiap tahun, menghasilkan ribuan ton ampas beracun atau B3 (bahan beracun berbahaya). Situasinya kian gawat karena lebih dari separuh ampas racun itu dibuang sembarangan, tanpa diolah.
Dendi Purnomo, Sekretaris Tim Pengelola Lingkungan Hidup Otorita Batam (PLH-OB) mengakuinya. "Baru 40 persen perusahaan yang menyerahkan limbah B3-nya," ujar Dendi pekan lalu. Menurut data Otorita Batam, dari 135 perusahaan pembuang limbah B3, 77 perusahaan tak pernah menyerahkan ampas racunnya.
Padahal, sejak 1994 berlaku ketentuan bahwa industri pembuang sampah B3 wajib menyerahkan limbahnya ke PT Prasada Pamunah Limbah Industry (PPLI) di Cileungsi, Jawa Barat, untuk diolah. PPLI dipilih karena di Indonesia cuma itulah perusahaan pengolah limbah B3 cair, lumpur, dan padat. Adapun limbah minyak pelumas bekas…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Indorayon Ditangani oleh Labat Anderson
1994-05-14Berkali-kali lolos dari tuntutan lsm dan protes massa, inti indorayon kini terjerat perintah audit lingkungan…
Bah di Silaut dan Tanahjawa
1994-05-14Dua sungai meluap karena timbunan ranting dan gelondongan kayu. pejabat menuding penduduk dan penduduk menyalahkan…
Daftar Dosa Tahun 1993
1994-04-16Skephi membuat daftar hutan dan lingkungan hidup yang mengalami pencemaran berat di indonesia. mulai dari…