Optimistis Di Tengah Badai

Edisi: 44/30 / Tanggal : 2002-01-06 / Halaman : 12 / Rubrik : MON / Penulis : Zulkifli, Arif , ,


DALAM ukuran usia manusia, empat tahun itu belum apa-apa. Tapi, dalam hal menahan penderitaan, empat tahun bisa bukan main panjang rasanya. Memasuki tahun kelima krisis ekonomi dan politik di Indonesia, sepanjang 2001, publik sepertinya telah imun terhadap berbagai persoalan hidup: dari pendapatan keluarga yang menurun hingga pertarungan elite politik yang tak berkesudahan. Jajak pendapat TEMPO terhadap sebagian publik di enam kota menunjukkan bahwa masyarakat menghadapi tahun 2002 dengan optimistis.

Krisis yang dimulai pada 1997 telah meremukkan sendi-sendi ekonomi banyak orang. Jatuhnya nilai rupiah dan inflasi yang gila-gilaan membuat pendapatan dan pengeluaran individu bagai dua orang yang berpisah di simpang jalan. Biaya hidup yang melambung tinggi sulit dikejar dengan pendapatan—dalam rupiah yang nilainya terus merosot.

Institusi politik memang menguat. Kekuasaan presiden, misalnya, tak lagi…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

H
Habibie Tak Layak Dicalonkan
1999-03-15

Publik melihat kasus rekaman telepon habibie-ghalib sebagai skandal politik. mereka menuntut pertanggungjawaban habibie dan menolak…

R
REFERENDUM UNTUK TIMOR LESTE
1999-02-15

Mayoritas responden keberatan melepas tim-tim. referendum sebagai jalan keluar. keberhasilan indoktrinisasi orde baru?

A
Antara Perkosaan dan Pelecehan Seksual
1998-10-03

Sebagian besar responden percaya perkosaan massal terjadi pada bulan mei lalu di jakarta. menunrt mereka…