Belum Ada Interupsi Terhadap Rizal Ramli
Edisi: 27/29 / Tanggal : 2000-09-10 / Halaman : 108 / Rubrik : EB / Penulis : Dewanto, Nugroho , Arjanto, Dwi ,
SEPULUH hari pertama dalam jabatan nya sebagai Menteri Koordinator Perekonomian diisi Rizal Ramli dengan banyak bicara dan bekerja. Rapat dengan para menteri bidang ekonomi segera diadakan, sepuluh program pemulihan ekonomi sudah pula disusun, dan yang paling mengejutkan: mengambil alih urusan swastanisasi BUMN, yang semula berada di bawah Departemen Keuangan, dan sebelumnya lagi ditangani oleh kantor Menteri Negara Pemberdayaan BUMN.
Sebelum ada "interupsi" terhadap gagasan yang cukup berani ini-sebagai menteri koordinator, diasumsikan Rizal mengoordinasi para menteri teknis di bawahnya, dan bukan melakukan tugas itu sendiri-ia sudah lebih dulu menegaskan bahwa akan dibentuk sebuah badan, khusus untuk menangani swastanisasi badan usaha milik negara (BUMN). Badan itu langsung berada di bawah kontrolnya, dan jangan kaget, pembentukan badan itu sudah disetujui Presiden Abdurrahman Wahid dan Wapres Megawati. Seakan bisa menangkap kebingungan orang, Menko yang bekas kepala Bulog ini segera menambahkan, "Badan baru itu akan melibatkan kementerian dari departemen terkait." Dengan demikian, "Mereka bisa memberikan masukan terinci untuk proses swastanisasi."
Belum jelas bagaimana mekanisme kerja yang akan dikembangkannya, tapi harus diakui ada sense of urgency di sana, ada kebutuhan untuk suatu gerak cepat. Dulu Presiden Soeharto merencanakan swastanisasi BUMN untuk membayar utang pemerintah, tapi dalam pelaksanaannya-di bawah Tanri Abeng-penjualan batal karena tercium aroma korupsi dan kolusi yang menusuk. Becermin pada kasus swastanisasi gaya Tanri ini, Rizal tentu tidak akan mengulangi kecerobohan yang sama.
Dan tampaknya, dia juga bisa tegar menghadapi para petinggi dari lembaga internasional yang memberi utang pada Indonesia. Berhadapan dengan pejabat IMF, Bank Dunia, dan Bank Pembangunan Asia, mantan tahanan politik ini tampak tak berkedip. Seakan ingin menunjukkan…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
SIDANG EDDY TANSIL: PENGAKUAN PARA SAKSI ; Peran Pengadilan
1994-05-14Eddy tansil pembobol rp 1,7 triliun uang bapindo diadili di pengadilan jakarta pusat. materi pra-peradilan,…
Seumur Hidup buat Eddy Tansil?
1994-05-14Eddy tansil, tersangka utama korupsi di bapindo, diadili di pengadilan negeri pusat. ia bakal dituntut…
Sumarlin, Imposibilitas
1994-05-14Sumarlin, ketua bpk, bakal tak dihadirkan dalam persidangan eddy tansil. tapi, ia diminta menjadi saksi…