Maut Di Antara Kiamat Dan Surga

Edisi: 38/32 / Tanggal : 2003-11-23 / Halaman : 40 / Rubrik : AG / Penulis : Prabandari, Purwani D., ,


GEREJA sederhana di Kununga, Uganda, itu ibarat bahtera Nabi Nuh. Sang imam telah bersabda:

”Tahun ini bumi akan berakhir.” Ratusan orang pun berduyun-duyun memasuki kapal. Mereka khusyuk berdoa di dalamnya. Tapi ”kiamat” yang benar-benar tiba adalah ini: sang pendeta, Joseph Kibweteere, mengunci semua pintu dan jendela; api lalu dinyalakan, dan berkobar cepat, melahap semua jemaat beserta kapal suci itu. Sekitar 530 tengkorak ditemukan di antara reruntuhan gereja. Mereka adalah jemaat The Restoration of Ten Commandments (Pemulihan Sepuluh Perintah Tuhan). Empat tahun setelah peristiwa itu, bumi ini tetap beredar di orbitnya. Kehidupan tetap berjalan. Dan kiamat?

Kiamat adalah magnet penyerahan diri di kalangan tertentu. Begitu juga sabda kiamat dari Kibweteere itu. Kibweteere mengaku telah mendengar pembicaraan antara Kristus dan Bunda Maria, bahwa kiamat segera tiba kalau sepuluh perintah Tuhan tidak dilaksanakan. Saat itu, tahun 1999, dia mengumumkan kiamat…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

M
Menyebarkan Model Kosim Nurzeha
1994-04-16

Yayasan iqro menyiapkan juru dakwah, ada di antaranya anggota abri berpangkat mayor, yang mengembangkan syiar…

S
Sai Baba, atau Gado-Gado Agama
1994-02-05

Inilah "gerakan" atau apa pun namanya yang mencampuradukkan agama-agama. pekan lalu, kelompok ini dicoret dari…

S
Siapa Orang Musyrik itu?
1994-02-05

Mui surabaya keberatan sebuah masjid dijadikan tempat pertemuan tokoh dari berbagai agama, berdasarkan surat at…