Wajah Muslim, Wajah Minoritas

Edisi: 38/32 / Tanggal : 2003-11-23 / Halaman : 76 / Rubrik : LAY / Penulis : Budiman, Irfan, Rusmitantri, Telni, Anom, Andari Karina

RAK itu dipenuhi beragam jenis sepatu. Ada puluhan pasang sepatu kets, pantofel khas orang kantoran, dan boot yang menutup mata kaki. Alas dan penutup kaki itu berjajar rapi di sebuah rak yang terletak di sudut sebuah bangunan. Di mana? Pojok sebuah butikkah? Bukan. Gerombolan sepatu ini teronggok di sebuah pojok penyimpanan sepatu di Masjid London Timur, masjid terbesar yang ada di Kota London.

Tentu saja foto hitam-putih ini sejatinya tak bermakna apa-apa bila gambar itu diambil di sebuah masjid di negeri ini atau di sebuah negara yang penuh dengan kaum muslim. Tapi, karena diambil di sebuah masjid di sebuah negara nonmuslim, tentulah foto yang direkam fotografer Rehan Jamil ini menjadi sebuah pemandangan yang unik. Tumpukan sepatu itu adalah sebuah kabar bahwa di masjid ini berkumpul orang yang tengah menjalankan ibadah. Mungkin mereka sedang melakukan salat Jumat, mungkin pula tengah menghadiri acara tablig.

Foto yang dibuat Rehan Jamil, pemuda keturunan Asia Selatan yang bermukim di Inggris, hanyalah satu dari sekian banyak foto yang ditampilkan delapan fotografer Inggris dalam pameran yang bertajuk Common Ground: Aspects of Contemporary British Muslim Experience, yang diselenggarakan di Museum Nasional, Jakarta, pekan silam. Bersama mereka, tampil pula enam juru foto dari Indonesia. Mereka sama-sama menampilkan aspek kehidupan masyarakat muslim di negara masing-masing dengan ciri khasnya.

Sementara juru foto Indonesia lebih bebas dalam menangkap kehidupan muslim dari berbagai aspek, semisal tentang perjalanan ziarah ke tempat-tempat keramat, kehidupan santri di tengah-tengah kompleks pelacuran, atau yang lebih populer penampilan sosok jilbab atau kerudung bagi perempuan muslim di Indonesia, fotografer Inggris seperti tak…

Keywords: -

---

Foto Terkait