Dilema Prijadi Di Kabinet Baru
Edisi: 26/29 / Tanggal : 2000-09-03 / Halaman : 22 / Rubrik : NAS / Penulis : Chamim, Mardiyah , Kuswardono, Arif , Wiyana, Dwi
SEKELOMPOK analis pasar modal menyaksikan pengumuman kabinet baru di televisi, Rabu pekan lalu. Kecemasan memenuhi ruangan berpendingin di kantor sekuritas tersebut. Susunan kabinet diumumkan satu hari lebih awal dari rencana. Dan mereka tidak melihat Megawati Sukarnoputri mendampingi Presiden Abdurrahman Wahid. Kecemasan berubah jadi ketegangan yang meledak saat nama-nama menteri ekonomi disebutkan. "Apa sih maunya Gus Dur?" teriak seorang analis, panik.
Kepanikan langsung menjalar. Di lantai Bursa Efek Jakarta, instruksi "jual" terbaca di hampir semua layar monitor para pialang. Hasilnya, sehari kemudian, indeks saham melorot sampai 20,7 poin-penurunan harian terbesar keempat dalam setahun terakhir. Rupiah pun terseret. Kurs menukik dari Rp 8.080 menjadi Rp 8.400 per dolar.
Faktor psikologi sangat berperan di bursa saham ataupun valuta. Kepanikan, sekecil apa pun, bisa menjadi badai. Dan Deputi Senior Gubernur BI Anwar Nasution sadar benar akan hal ini. Sehari setelah pengumuman yang mencengangkan itu, dia menggelar konferensi pers dengan mengundang para menteri, perwakilan IMF, Bank Dunia, dan bank Pembangunan Asia. Dengan senyum lebar, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Rizal Ramli menjamin respons negatif pasar bakal segera berlalu. "Kabinet ini solid," kata Rizal. John Dodsworth, Kepala Perwakilan IMF di Jakarta, juga menambahkan, "Kami mendukung tim ekonomi kabinet baru."
Pasar memang terbukti merespons positif konferensi pers itu. Esoknya, indeks saham menguat 4,2 poin. Dukungan Dodsworth juga membuat Anwar Nasution berbesar hati. "Kalau menterinya berpendidikan, memiliki kepemimpinan yang baik serta didukung negara lain, saya yakin rupiah tidak akan melemah."
Namun, benarkah konferensi pers itu secara…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?