Rizal Ramli: "saya Profesional Yang Mengerti Politik"
Edisi: 26/29 / Tanggal : 2000-09-03 / Halaman : 24 / Rubrik : NAS / Penulis : , ,
RIZAL Ramli bukan superman. Cita-citanya menjadi seorang fisikawan sekaliber Albert Einstein tak pernah kesampaian. Saat masih berusia 25 tahun, semasa kuliah di Institut Teknologi Bandung, dia masuk bui gara-gara menulis buku putih menentang pemilihan kembali Soeharto. Berbagai suara miring pun gencar tertuju ke arahnya. Terkhusus, soal kedekatannya dengan Jenderal Wiranto dan pengusaha Marimutu Sinivasan.
Tapi Rizal Ramli adalah seorang "supermenteri"--begitu julukan untuknya setelah ditunjuk Presiden Abdurrahman Wahid menjadi anggota tim monitoring Menteri Koordinator Ekonomi, Keuangan, dan Industri (Menko Ekuin) Kwik Kian Gie dan Kepala Badan Urusan Logistik (Bulog). Kini ia bahkan berada di lingkaran terdalam Istana. Pekan lalu, masih di usia 47 tahun, doktor ekonomi dari Universitas Boston, Amerika Serikat, ini dilantik sebagai Menko Bidang Perekonomian--satu dari empat orang paling berkuasa di Republik (bersama Presiden, Wakil Presiden Megawati, dan koleganya, Menko Sosial, Politik, dan Keamanan Susilo Bambang Yudhoyono).
"Kami akan keluar sebagai pemenang," kata pria Minang itu optimistis, sehari sebelum dilantik, kepada Dwi Arjanto,…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?