Rahman Sabur: Berbagi Rasa Perih
Edisi: 44/30 / Tanggal : 2002-01-06 / Halaman : 151 / Rubrik : TER / Penulis : Suyono, Seno Joko , ,
Sosok Rahman Sabur memang jauh dari publikasi dan diskusi teater. Ia adalah sebuah kepribadian yang tenggelam dalam nama-nama populer. Bagi dosen ASTI Bandung itu, tampaknya teater adalah sebuah ibadah. Lelaki kelahiran 12 September 1957 ini memimpin Teater Payung Hitam selama 19 tahun, yang kini bisa disebut salah satu representasi mutakhir teater modern Indonesia.
Seperti sutradara pendahulu di Indonesia, ia memulai sentuhan panggung dengan menggeluti naskah-naskah klasik Macbeth dan Caligula. Belakangan, selama…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Logika Kartun sebagai Jembatan Komunikasi
1994-04-16Mungkin teater kami merasa masalah dalam naskah jack hibberd ini asing bagi penonton indonesia, ditempuhlah…
Peluit dalam Gelap
1994-04-16Penulis ionesco meninggal dua pekan lalu. orang yang anti kesewenang-wenangan kekuasaan, semangat yang menjiwai drama-dramanya.
Sebuah Hamlet yang Sederhana
1994-02-05Untuk ketiga kalinya bengkel teater rendra menyuguhkan hamlet, yang menggelinding dengan para pemain yang pas-pasan,…