Istana Disadap, Gus Dur Jalan-jalan
Edisi: 42/28 / Tanggal : 1999-12-26 / Halaman : 25 / Rubrik : NAS / Penulis : Wicaksono, Prasetya, Adi , Anom, Andari K.
ISTANA Negara ternyata bukan tempat yang aman buat Presiden Abdurrahman Wahid. Serangkaian aksi kriminal justru terjadi di wilayah Ring I-tempat yang seharusnya kebal dari segala macam usaha pengutilan, penggerayangan, perampokan, pencurian, serta penyadapan.
Sumber TEMPO, orang terdekat Presiden Gus Dur yang enggan disebut namanya, Rabu malam pekan lalu, umpamanya, menjadi korban pencurian. Kaca mobilnya yang diparkir di halaman Istana dipecah orang dan laptop yang ada di dalamnya digasak. Yang bikin gundah hati sumber itu bukan soal harga laptop, melainkan karena di dalamnya tersimpan data dan arsip penting Gus Dur.
Sumber itu curiga, pelakunya bukan maling biasa karena segepok uang Rp 15 juta yang tergeletak di dekatnya tetap utuh. "Mungkin data itu lebih mahal di mata pencuri itu. Sebab, kalau memang niat mau nyolong, pasti memilih uang tunai," kata…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?