Doa Untuk Yulius Dan Prasasti
Edisi: 46/23 / Tanggal : 1994-01-15 / Halaman : 35 / Rubrik : HK / Penulis : ARM
INI bukan gelar puisi, tetapi gelar doa: "Bagi pahlawanku Yulius Usman, dan arwah seperjuangan lainnya, kami menangisi gedung sejarah Orde Baru yang direbut dari tangan pengkhianat bangsa, kini, telah hancur berantakan diporak-porandakan sekaligus dimakan oknum pengkhianat bangsa. Berilah kekuatan dalam menegakkan keadilan yang hakiki. Kami tak akan mundur sejengkal tanah pun."
Doa ini diucapkan para eksponen Kesatuan Aksi Pelajar Indonesia (KAPI), Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI), dan Kesatuan Aksi Sarjana Indonesia (KASI) di hadapan majelis hakim Pengadilan Negeri Bandung, Selasa pekan lalu. Beberapa tokoh organisasi itu, seperti Thomas Sitepu, Amartiwi Saleh, dan Haryadi, tampak khusyuk mengikuti doa yang dipimpin Martin Rukmana.
Yang dipersoalkan kini adalah bekas gedung bersejarah yang diberi nama Yulius Usman di Jalan Lembong 19, Bandung, yang sudah pindah tangan. Mereka menuduh Awong Hidjaya, Direktur PT Hadtex -- yang membeli tanah di kawasan strategis itu -- ingkar janji.
Gedung di atas…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Vonis Menurut Kesaksian Pembantu
1994-05-14Tiga terdakwa pembunuh marsinah dijatuhi hukuman 12 tahun penjara. pembela mempersoalkan tak dipakainya kesaksian yang…
Hitam-Hitam untuk Marsinah
1994-05-14Buruh di pt cps berpakaian hitam-hitam untuk mengenang tepat satu tahun rekan mereka, marsinah, tewas.…
Peringatan dari Magelang
1994-05-14Seorang pembunuh berencana dibebaskan hakim karena bap tidak sah. ketika disidik, terdakwa tidak didampingi penasihat…