Romo Frans Amanue Pr.: "saya Tidak Memfitnah!"

Edisi: 39/32 / Tanggal : 2003-11-30 / Halaman : 36 / Rubrik : NAS / Penulis : Kleden, Hermien Y., ,


SEORANG wanita baya dalam busana muslim melesat dari bangku pengunjung lalu menjabat tangan Romo Frans Amanue erat-erat. Berkaca-kaca, ibu ini berjanji mendoakan pastor itu, yang baru saja divonis dua bulan kurungan dan lima bulan masa percobaan di Pengadilan Negeri Larantuka. Suasana haru itu cuma berlangsung selintas - segera pupus oleh lolongan amarah dari halaman kantor Pengadilan Negeri Larantuka.

Vonis itu seakan menyetrum seribu lebih pengunjung dengan energi ekstra. Sontak, batu beterbangan dalam aneka jurus "lemparan bebas" -- berdentam melubangi atap seng dan merontokkan kaca jendela. Insiden pada Sabtu pekan silam itu adalah buntut dari perseteruan Romo Frans Amanue dengan Bupati Mores Timur, Felix Fernandez. Bupati menuntut Fans karena dianggap telah mencemarkan nama baiknya (lihat Rekuiem Seusai Vonis).

Frans Amanue dilahirkan di Karing, sebuah desa kecil di Pulau Adonara bagian timur, pada 17 November 1944. Dia dibesarkan dalam sebuah keluarga petani…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14

Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…

K
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14

Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…

O
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14

Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?