Juga Di Nusakambangan, Ramadan Penuh Ampunan
Edisi: 39/32 / Tanggal : 2003-11-30 / Halaman : 42 / Rubrik : NAS / Penulis : Prasetya, Adi, ,
MULYADI mengambil napas panjang, lalu dengan lantang menyeru Allahu Akbar, Allahu Akbar.... Bertubuh ceking, tapi suara lelaki berpeci itu terdengar merdu, tak kalah dari azan tayangan sejumlah stasiun televisi pada bulan puasa ini. Di sekelilingnya, belasan orang menyimak khusyuk suara sang bilal muda, termasuk mantan terpidana seumur hidup pelaku bom Bursa Efek Jakarta, Irwan bin Ilyas.
Mulyadi, 32 tahun, bukan sedang memanggil umat untuk bergegas menunaikan salat. Pria asal Riau itu satu dari belasan narapidana yang pagi itu berkompetisi menyuarakan azan, yang berlangsung di Masjid At-Taubah, di tengah lapangan Lembaga Pemasyaratakan (LP) Batu, Nusakambangan. Ia benar-benar ingin menang Lomba Azan dan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) antarnarapidana se-Nusakambangan dan Rumah Tahanan Cilacap.
Suara merdu dan tartil Mulyadi dan kawan-kawan membuat hati pendengar bergetar.…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?